Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyiapkan program magang kerja ke luar negeri dengan tujuan negara Jepang.
"Prospek magang kerja ke Jepang ini cukup besar, karena membutuhkan banyak pekerja baik dalam usaha pertanian, perikanan maupun industri pabrikan," kata Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir Madani saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu,
Dia menjelaskan, program magang kerja ke Jepang tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
"Jika terdapat 100 pemuda asal daerah itu yang ikut, dan setiap bulan mengirimkan uang sebesar Rp3 juta maka sudah bisa membantu mengatasi kemiskinan dalam keluarganya masing-masing," ujar dia.
Program magang kerja ke Jepang itu, kata dia, sudah disampaikan ke Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri dan mendukung penuh program tersebut karena dapat membantu mengatasi pengangguran dan mengurangi kemiskinan.
Menurut dia, untuk mengikuti program magang kerja ke Jepang ini calon peserta harus menyiapkan diri mulai dari belajar bahasa Jepang hingga kemampuan fisik karena iklim di negara itu berbeda dengan di Indonesia.
Dia mengimbau warga Rejang Lebong yang belum memiliki pekerjaan tetap agar mendaftarkan diri sehingga nantinya bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman bekerja ke luar negeri dengan upah mencapai Rp16 juta per bulan.
Disnakertrans Rejang Lebong menyebutkan angka pengangguran terbuka di wilayah itu saat ini sebesar 2,43 persen, atau turun 0,51 persen dari tahun 2023 sebesar 2,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Kabupaten Rejang Lebong.
Angka pengangguran di wilayah itu berdasarkan data pada tahun 2023 sebesar 2,9 persen atau berkisar 5.000 orang dari jumlah angkatan kerja mencapai 150.000 orang.