Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan angka pengangguran di wilayah itu pada 2024 lalu mengalami penurunan 0,51 persen.
"Pengangguran terbuka di Kabupaten Rejang Lebong saat ini di angka 2,43 persen. Jumlahnya turun 0,51 persen dari tahun 2023 sebesar 2,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Kabupaten Rejang Lebong," kata Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir Madani di Rejang Lebong, Sabtu.
Dijelaskan Syamsir Madani, angka pengangguran di wilayah itu berdasarkan data yang mereka miliki pada tahun 2023 lalu di angka 2,9 persen atau berkisar 5.000 orang dari jumlah angkatan kerja mencapai 150.000 orang.
Turunnya angka pengangguran terbuka di daerah itu, kata dia, diketahui dari data BPS Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024, adapun sektor penunjangnya berasal dari bidang pertanian, perikanan, UMKM dan lainnya.
Turunnya angka pengangguran di Kabupaten Rejang Lebong karena dipengaruhi oleh tiga hal antara lain berasal dari pihak lokal mulai dari kabupaten sampai ke tingkat desa dengan berkembangnya UMKM.
Kemudian adanya sekolah SMK yang menggelar bursa kerja atau job fair, di mana mereka ini terkoneksi dengan pelaku usaha atau perusahaan-perusahaan di Provinsi Bengkulu dan luar provinsi serta tingkat nasional.
"Ketiga bagaimana kita memberikan motivasi untuk mereka agar bisa bekerja ke luar negeri menjadi Pekerja Migran Indonesia atau PMI, hingga saat ini sudah ada ratusan warga Rejang Lebong yang menjadi PMI," terangnya.
Sementara itu kalangan masyarakat Rejang Lebong yang bekerja ke luar negeri atau menjadi PMI itu sendiri, tambah dia, diketahui saat mereka mengajukan permohonan pembuatan rekomendasi paspor di daerah itu.
Kalangan masyarakat Rejang Lebong yang menjadi PMI ini mengajukan pengurusan rekomendasi pembuatan paspor karena akan bekerja ke sejumlah negara tujuan seperti Malaysia, Taiwan, Brunei Darussalam, Arab Saudi maupun sejumlah negara Eropa.