Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu mencatat bahwa sebanyak 5.359 keluarga di wilayah tersebut tidak ditemukan datanya dalam proses ground checking Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSN).
Sebab, petugas sumber daya manusia program keluarga harapan (SDM PKH) tengah melakukan pendataan, dengan tidak masuknya dalam proses DTSN, sehingga kemungkinan tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu Sahat Marulitua di Bengkulu, Rabu mengatakan saat ini sebanyak 78,6 persen dari total 25.084 warga yang disurvei.
"Masih ada 5.359 kepala keluarga yang belum kita temukan, ini masalah serius. Kalau sampai akhir bulan tidak ditemukan, mereka akan diberi status tidak ditemukan dan otomatis dicoret dari DTSN," ujar dia.
Jika, masyarakat yang kurang mampu di Kota Bengkulu tidak berhasil dilakukan verifikasi maka kemungkinan akan kehilangan haknya untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Sebab, saat ini banyak data masyarakat kurang mampu yang tidak lengkap, sehingga menjadi kendala utama dalam pelacakan di lapangan.
"Banyak data yang kita terima tidak ada nama jalannya, RT-nya, RW-nya. Akibatnya petugas kesulitan menemukan mereka," terang Sahat.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada warga kurang mampu yang belum pernah dikunjungi untuk segera melapor kepada pendamping PKH atau langsung ke Dinas Sosial Kota Bengkulu.
"Jika ada yang merasa miskin dan belum dikunjungi, silakan lapor. Sebab, bisa jadi mereka masuk dalam kelompok 5.359, jika tidak bisa benar-benar kehilangan bantuan," katanya.
