Disdukcapil: Perekaman KTP elektronik di Bengkulu capai 99,3 persen

Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bengkulu mencatat hingga saat ini capaian perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di wilayah tersebut telah mencapai 99,3 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kota Bengkulu Wahyu Gunawan di Bengkulu, Sabtu menerangkan capaian perekaman KTP elektronik di wilayah tersebut telah melebihi target nasional yang ditentukan yaitu 98,07 persen.

"Dari wajib KTP sudah terekam yang sudah terekam itu, jumlahnya 278.057 jiwa, baik itu dari laki-laki maupun perempuan," ujar dia.

Ia menyebutkan pemerintah daerah setempat terus melakukan proses perekaman KTP elektronik sebagai upaya pendataan kependudukan sebab masih ada 1.814 orang yang belum melakukan perekaman kartu identitas penduduk itu.

Oleh karena itu, kata dia, Disdukcapil Kota Bengkulu berkomitmen untuk menyelesaikan perekaman ini dengan melakukan berbagai upaya, termasuk jemput bola dan sosialisasi kepada masyarakat yang belum terekam.

Untuk mencapai target 100 persen pada akhir tahun ini, kata Wahyu, Disdukcapil Bengkulu terus melakukan berbagai inisiatif dengan upaya mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Kota Bengkulu.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan agar seluruh masyarakat di Kota Bengkulu memiliki KTP elektronik dan berharap agar warga dapat segera melakukan perekaman.

Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kota Bengkulu Widodo mengatakan sejak Januari hingga awal Agustus 2024 telah melakukan perekaman KTP elektronik terhadap 5.000 lebih pemilih pemula jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.

Untuk mempercepat perekaman KTP elektronik untuk pemilih pemula di Kota Bengkulu, kata dia, Disdukcapil terus melakukan aksi jemput bola guna melakukan perekaman KTP elektronik di setiap sekolah yang ada di wilayah itu.

"Kami bekerjasama dengan pihak sekolah untuk melakukan perekaman data KTP elektronik, perekaman tidak hanya dilakukan untuk anak usia 17 tahun tetapi juga usia 16 tahun namun memasuki 17 tahun," kata Widodo.

Menurut dia, aksi jemput bola tersebut terus dilakukan agar para pemilih pemula di Kota Bengkulu dapat menggunakan hak suaranya pada pelaksanaan pilkada yang dilakukan November 2024.