Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai mengoperasikan Laboratorium Patologi Anatomi untuk pemeriksaan semua spesimen yang diambil dari pasien hidup untuk diagnosis kesehatan guna pengobatannya.
"Saat ini kami sudah miliki Laboratorium Patologi Anatomi dan laboratorium ini sudah beroperasi sejak dua pekan ini," kata Direktur RSUD Kabupaten Mukomuko Syafriadi di Mukomuko, Rabu.
Dengan adanya laboratorium ini, kata dia, pemeriksaan spesimen yang diambil dari pasien tidak perlu lagi ke rumah sakit di luar daerah.
Pemeriksaan spesimen ke rumah sakit di luar daerah, lanjutnya, selain mengeluarkan biaya pengiriman, juga membutuhkan waktu untuk mengetahui hasil diagnosa spesimen.
"Biaya pengiriman memang ditanggung BPJS Kesehatan, cuma kalau seharusnya hasilnya keluar hari ini, tetapi menunggu dua hingga tiga hari, serta butuh biaya pengiriman," ujarnya.
Ia mengatakan anggaran untuk membeli seperangkat alat Laboratorium Patologi Anatomi itu sebesar Rp1,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini.
Sementara itu Dokter Spesialis Patologi Anatomi Dutia Gestin mengatakan seperangkat alat ini untuk pemeriksaan semua spesimen yang diambil dari pasien hidup untuk diagnosis kesehatannya.
Ia menambahkan untuk pemeriksaan spesimen ini yang diangkat oleh dokter bedah, dokter kandungan, dokter THT atau dokter mata dimasukkan ke laboratorium ini.
"Alat ini digunakan untuk penegakan diagnosis, misalnya ada tumor di payudara dari dokter bedah dimasukkan ke laboratorium sini biar jelas diagnosanya apakah tumor ganas, tumor jinak, atau tumor radang saja," ujarnya.
Setelah ada peralatan ini, katanya, kalau operasi dari dokter bedah, THT, maka untuk diagnosa tidak perlu lagi keluar daerah karena sudah bisa di sini dan itu berlaku untuk pasien BPJS Kesehatan.