Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (23/9) menyatakan khawatir akan peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
"Ya, saya khawatir," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah ia khawatir tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas. Kami masih bekerja keras," ujar Biden dari negara bagian kampung halamannya, Delaware.
Baca juga: Lebanon Timur dan Selatan alami 80 kali digempur serangan udara Israel
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat setelah serangan udara pada Jumat (20/9) di pinggiran selatan Beirut yang menewaskan setidaknya 45 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, serta melukai puluhan lainnya.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa setidaknya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan utama Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan Israel tersebut.
Baca juga: Kolombia kecam media yang bungkam atas genosida Israel di Gaza
Serangan itu terjadi dua hari setelah setidaknya 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka akibat dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di seluruh Lebanon. Sementara Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Sumber: Anadolu