Mukomuko (Antara) - Oknum petugas pemadam bahaya kebakaran dan beberapa warga di Desa Pulau Baru, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melarang sejumlah wartawan di daerah itu mengambil gambar kebakaran bangunan rumah warga di desa itu, Minggu pagi.
Menurut keterangan saksi, saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu, wartawan radio dan TVRI dilarang oleh oknum warga setempat mengambil gambar diduga karena kesal terhadap petugas pemadam bahaya kebakaran (PBK) yang terlambat datang ke lokasi kejadian. Setelah itu giliran petugas PBK yang melarang wartawan.
"Warga saat itu sedang kesal karena selama satu jam peristiwa kebakaran rumah petugas belum juga datang. Sehingga kemarahan Ke warga tersebut ditujuan ke wartawan yang sedang mengambil gambar," kata warga Desa Pulai Payung Hamdan.
Setelah itu, katanya, petugas PBK di Kecamatan Ipuh yang melarang wartawan tersebut meliput peristiwa kebakaran rumah milik Andes warga Desa Pulau Payung.
"Warga yang awalnya kesal itu justru tidak marah dengan petugas PBK yang terlambat datang ke lokasi karena warga dan petugas itu saling kenal," ujarnya.
Wartawan Radio di Kabupaten Mukomuko Evi membenarkan kalau warga dan petugfas melarangnya mengambil gambar kebakaran rumah warga tersebut.
Akan tetapi, ia tidak mempermasalahnya karena pada saat itu warga kesal petugas PBK terlambat datang memadamkan api yang telah menghanguskan sebagai bangunan rumah warga tersebut.
Namun, ia mempertanyakan, alasan petugas PBK di wilayah itu yang melarangnya mengambil gambar kebakaran tersebut.
Wartawan, katanya, mempunyai hak untuk meliput dan mengambil gambar setiap peristiwa seperti ini apalagi bencana kebakaran.
Sementara itu, kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek listrik menghanguskan sebagian bangunan rumah milik Andes warga Desa Pulau Baru, Minggu pagi sekira pukul 10.30 WIB, namun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Kepala Desa Pulau Baru Izhar mengatakan, hanya bagian belakang bangunan semi permanen beton dengan papan yang terbakar. Sedangkan bangunan bagian depan untuk ruko tidak terbakar.***3***