Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Bank Indonesia bekerjasama dengan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu menggelar bakti sosial di pulau terluar Enggano bertajuk "Peduli Enggano", Kamis.
Kegiatan yang diisi pelayanan pemeriksaan kesehatan, pembagian peralatan mandi dan susu untuk anak-anak serta sembako itu digelar di Desa Malakoni Kecamatan Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.
Pemimpin Bank Indonesia Bengkulu Causa Iman Karana mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari nota kesepakatan yang ditandatangani TNI AL dan BI pusat untuk menyuplai uang rupiah yang cukup dan layak bagi masyarakat di pulau terluar di Tanah Air.
"Kami ingin memastikan bahwa di pulau ter luar, termasuk Enggano, uang yang beredar adalah rupiah dan kondisinya cukup serta layak," katanya kepada wartawan usai sosialisasi di aula Kecamatan Pulau Enggano.
Dalam kesempatan itu, petugas BI pusat bidang Peredaran Uang Bambang Suroso mensosialisasikan keaslian uang rupiah kepada warga pulau tersebut.
Selain sosialisasi keaslian uang rupiah, BI juga melayani penukaran uang lusuh milik warga dengan fasilitas mobil kas keliling yang dibawa dari Kota Bengkulu.
"Ini pertama kali BI menggelar kegiatan di Pulau Enggano dan animo masyarakat sangat tinggi, ini perlu direspon oleh perbankan," katanya.
Bakti sosial yang juga melibatkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bengkulu tersebut sekaligus menjajaki pembukaan kas keliling atau kantor cabang pembantu di pulau yang dihuni 3.000 jiwa itu.
Dalam sesi dialog dengan lima kepala suku dan tokoh masyarakat setempat, permintaan akan kehadiran perbankan di pulau itu sangat dinantikan.
"Selama ini warga kesulitan mengakses perbankan, terutama simpan pinjam karena jarak tempuh ke Bengkulu sangat tergantung kapal dan kondisi cuaca," katanya.
Jika kas keliling atau kantor cabang pembantu hadir di pulau itu dipastikan sangat membantu warga serta memutar roda perekonomian.
Tokoh masyarakat Enggano, Manaf Kaarubi salah seorang veteran di pulau itu mengeluhkan jarak yang harus ditempuh untuk mengambil dana pensiunan.
"Kalau ada bank di Enggano kami tidak harus berlayar 12 jam ke Bengkulu untuk mengambil dana pensiun," katanya.
Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu Triyogo Hamzah mengatakan permintaan masyarakat Enggano akan dibahas terlebih dahulu di tingkat direksi.
"Pada dasarnya kami siap membuka kantor kas atau cabang pembantu, nanti akan ditindaklanjuti, apalagi ada dukungan dari BI," katanya. (rni)