Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid meminta masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar di sekitar sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, utamanya di daerah Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin.
Wafid menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki hingga kini telah dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) terhitung mulai Senin (4/11) pukul 24:00 WITA.
Ia memaparkan berdasarkan pengamatan Badan Geologi pada Sabtu (2/11), terekam getaran banjir yang memungkinkan terjadinya aliran lahar di daerah sekitar sungai di Dulipali.
“Hal ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sehingga material yang menumpuk di area puncak terbawa aliran menuju area yang lebih rendah,” ucapnya.
Namun, menurut Penyelidik Bumi Madya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sofyan Primulyana, hingga Minggu (3/11) belum terdapat informasi mengenai banjir lahar.
“Banjir lahar, kurang lebih seminggu atau dua minggu yang lalu pernah terjadi, dan kalau ada hujan di bagian puncak, biasa terjadi banjir lahar ke arah utara. Sedangkan di awal tahun juga pernah terjadi banjir lahar ke arah timur laut, namun untuk saat ini pascaerupsi tanggal 3 November 2024 belum terdengar informasi banjir lahar,” tuturnya.
Badan Geologi juga mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki agar memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Badan Geologi: Waspadai banjir lahar di sekitar Gunung Lewotobi
Senin, 4 November 2024 16:01 WIB 525