Ketiga, literasi yang memadai untuk kompetensi abad 21 yang mengharuskan guru hebat sadar dalam berbagai bidang. Setidaknya, guru itu mampu menguasai literasi dasar, seperti literasi finansial, literasi digital, literasi sains, serta literasi kewarganegaraan dan kebudayaan.
Dalam pandangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Pertama, adalah sertifikasi guru. Untuk itu, Kemendikdasmen akan membantu guru-guru yang belum memiliki Ijazah Strata 1 (S-1) atau Diploma IV (D-IV).
Baca juga: Upaya bersama untuk mengantisipasi ancaman longsor ibu kota
Kedua, peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat kompetensi guru yang harus terus dibangun bersama-sama, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Maka, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru akan terus ditingkatkan oleh pemerintah.
Ketiga, kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan, sehingga guru akan semakin fokus dengan tugas pokoknya sebagai pengajar dan juga pendidik. Bagi Abdul Mu'ti, guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu, salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru.
Tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka, merupakan tahun yang kita cita-citakan untuk mewujudkan Indonesia Emas, di mana generasi muda kita akan memimpin bangsa ini menuju kemajuan yang unggul di kancah global. Karena itu, profesionalisme merupakan tuntutan utama bagi guru hari ini dan di masa akan datang untuk melahirkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Guru diharapkan bukan hanya memberikan materi pelajaran di kelas, namun juga hadir sebagai sosok yang menginspirasi, mendidik karakter, menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, serta mengajarkan semangat pantang menyerah kepada setiap anak bangsa.
Baca juga: Pilihan jalur skripsi dan nonskripsi sebagai karya ilmiah
Guru hadir sebagai pendamping dalam proses anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berani menghadapi setiap tantangan zaman. Guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya mengarahkan murid untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengantarkan mereka untuk menjadi manusia seutuhnya.
Karena itu, guru harus menjadi teladan, sehingga layak untuk digugu dan ditiru, tidak hanya oleh diri dan keluarganya, tetapi juga oleh anak didik dan lingkungan sekitarnya. Itulah hakikatnya guru hebat yang bisa membawa Indonesia menjadi bangsa dan negara yang kuat.
Kita berharap, pada Bulan Guru Nasional ini tidak sekadar melakukan kegiatan peringatan yang bersifat seremonial, tetapi juga menjadikan momentum bagi kita semua untuk meneguhkan kembali komitmen kita dalam mendukung dan menghargai profesi guru yang sangat mulia.
*) Wiguna Yuniarsih adalah Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ciputat, Tangerang Selatan