Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah petani di Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa menunda untuk menanam padi karena bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah ini yang jebol akibat banjir belum diperbaiki sampai sekarang.
"Kami mau turun sawah tetapi irigasi masih jebol akibat banjir yang terjadi sejak 20 hari yang lalu di lokasi tersebut," kata petani di Desa Penarik Sudianto saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu.
Sejumlah petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju Makmur di Desa Penarik, Kecamatan Penarik,vmemanfaatkan Irigasi Air Dikit Kecil untuk mengairi sawahnya seluas sekitar lima hektare.
Sebelumnya, sawah yang memanfaatkan Irigasi Air Dikit Kecil untuk pengairan cukup luas, kini sebagian besar sawah tersebut telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
Dia mengatakan petani sawah di wilayahnya menanam padi sebanyak tiga kali setahun, dan bulan Januari tahun ini rencananya petani mau turun sawah atau menanam padi di sawahnya.
Terakhir, petani di wilayah ini panen padi pada bulan November 2024 atau sebelum bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah tersebut jebol akibat banjir.
"Harapan kami agar segera diperbaiki. Kami takut areal sawah kami habis dialih fungsi nantinya karena tidak ada sumber pengairan," ujarnya.
Terkait dengan bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol tersebut, katanya, sudah disampaikan kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Mukomuko.
Ia menyatakan pihaknya sudah menyampaikan masalah ini kepada pihak Dinas PUPR Mukomuko, termasuk rencana petani mau turun sawah dalam bulan Januari 2025.
"Kami minta kepada Dinas PUPR untuk memperbaiki irigasi jebol agar petani bisa menanam padi pada bulan Januari tahun ini. Kalau sekarang ini sawah tidak dapat air karena bendungan irigasi jebol," sebut Sudianto.