Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu mencatat bahwa sebanyak enam hewan ternak jenis sapi terjangkit wabah penyakit Jembrana, hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Balai Veteriner Provinsi Lampung.
"Memang benar, dari hasil sampel yang kita kirimkan beberapa waktu lalu ke Balai Veteriner Lampung dipastikan bahwa enam ekor sapi yang mati milik peternak disebabkan karena penyakit Jembrana," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu Henny Kusuma Dewi saat dihubungi via telpon di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa dari enam ekor hewan ternak yang mati di Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, dua diantaranya positif terjangkit penyakit Jembrana dan pemilik hewan memiliki 19 ekor yang rawan tertular penyakit tersebut.
Untuk itu, pihaknya meminta agar para peternak dapat melakukan penyemprotan khususnya mengantisipasi lalat a-ha tidak menyebar ke populasi sapi lainnya yang berada di sekitaran Kelurahan Teluk Sepang dan sekitarnya.
Serta memberikan antibiotik dan obat kepada hewan ternak khususnya jenis sapi, kerbau dan kambing untuk dapat memberikan kekebalan agar tidak mudah terjangkit Jembrana.
Sementara itu, pihaknya mengusulkan vitamin dan vaksin penyakit mulut dan kuku ke pemerintah pusat sebanyak 1.500 dosis guna mencegah penyebaran kasus PMK di Kota Bengkulu.
"Kami (pemerintah) mengusulkan bantuan obat vitamin desinfektan dan vaksin sepaket sebanyak 1.500 dosis," terang Henny.
Selain mengusulkan vaksin dan vitamin, pihaknya juga mengupayakan beberapa hal guna menyebarnya penyakit mulut dan kuku tersebut di Kota Bengkulu.
Seperti memberikan informasi dan edukasi kepada kelompok ternak, memeriksa dokumen serta hewan ternak yang masuk ke wilayah Kota Bengkulu.
Selanjutnya, merespon cepat laporan peternak terkait kondisi hewan ternak miliknya, serta berkoordinasi dengan Balai Veteriner Lampung dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, pihaknya mencatat bahwa hingga saat ini belasan ekor hewan ternak jenis sapi di wilayah tersebut telah terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).