Bengkulu (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu mencatat adanya peningkatan kasus virus jembrana pada hewan ternak sapi di wilayah tersebut, sehingga peternak diminta waspada.
Data terbaru menunjukkan jumlah sapi yang terjangkit virus jembrana meningkat dari 25 ekor di awal tahun lalu menjadi 54 ekor saat ini.
Baca juga: Ada tren peningkatan peternak milenial kembangkan kualitas sapi perah
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi di Bengkulu, Jumat, mengatakan pihaknya menerima laporan dari peternak di Kecamatan Kampung Melayu mengenai sapi yang menunjukkan gejala penyakit Jembrana.
"Kami langsung mengirim petugas ke lokasi peternakan untuk mengonfirmasi kasus tersebut," katanya.
Henny mengatakan saat ini kasus Jembrana sedang mengalami outbreak atau peningkatan tajam. Bahkan, beberapa peternak melaporkan adanya sapi yang mati akibat infeksi virus tersebut, meski ada yang sempat dipotong paksa sebelum kondisinya memburuk.
Baca juga: Pemkot Bengkulu catat 14 sapi terinfeksi PMK
"Pelayanan pengobatan terus kami lakukan untuk sapi yang terjangkit agar penyebaran virus tidak semakin meluas ke sapi lainnya," katanya.
Menurut Henny, penyebaran virus di lokasi peternakan Kampung Melayu terjadi, karena sapi yang diberi makan ditempatkan di lokasi yang sama dengan sapi yang telah terjangkit. Hal ini menyebabkan penyebaran virus semakin cepat.
"Kami lihat kandang di sana menjadi satu, terutama anak sapi yang bercampur dengan sapi dewasa. Jadi, virus sangat cepat menyebar," kata dia.
DKPP Kota Bengkulu mengimbau para peternak untuk lebih teliti dalam menjaga kesehatan ternak mereka. Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah dengan tidak mencampurkan sapi yang sehat dengan sapi yang sudah terjangkit.
Baca juga: Mukomuko usulkan vaksin PMK untuk 10.000 ternak
Selain itu, peternak juga diminta untuk sementara waktu menunda pembelian hewan ternak dari luar daerah, terutama dari daerah yang memiliki banyak kasus penyakit pada hewan ternak.
Dengan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan penyebaran virus Jembrana di Kota Bengkulu dapat dikendalikan dan tidak semakin meluas ke peternakan lainnya.