Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu Provinsi Bengkulu menyebutkan penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit usai libur Idul Fitri 1446 Hijriah hanya sementara dan akan kembali ke harga sebelumnya.
Saat ini harga TBS kepala sawit di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan yaitu menjadi Rp2.300 hingga Rp2.400 per kilogram dari sebelumnya Rp3.000 per kilogram.
"Kami prediksi harga akan kembali normal dalam waktu dekat. Pola seperti ini memang biasa terjadi, dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu Sufatman di Bengkulu, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan harga beli TBS kepala sawit yaitu meningkatnya pasokan sawit dari petani setelah panen dan penjualan terhenti selama libur Lebaran 2025.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan bahwa kondisi harga TBS kelapa sawit yang mengalami penurunan tersebut hanya bersifat sementara, sebab fluktuasi harga merupakan hal yang wajar di sektor pertanian.
Untuk itu, DKPP Kota Bengkulu mengimbau seluruh petani agar terus melakukan pemantauan perkembangan pasar dan tidak menjual sawit secara terburu-buru dalam jumlah besar agar tidak semakin menekan harga.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menetapkan harga TBS kelapa sawit untuk periode April 2025 yaitu Rp3.140 per kilogram untuk usia tanam 10 hingga 20 tahun.
Kepala Seksi Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Yuhan Syahneri menerangkan bahwa penetapan harga TBS kepala sawit tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya atau pada Maret 2025 yaitu Rp3.040 per kilogram.
Untuk itu, para petani juga diimbau agar memanen buah kelapa sawit dengan usia yang pas untuk panen, sebab kondisi tersebut akan mempengaruhi harga jual.