Kota Bengkulu (ANTARA) - Investasi di Kota Bengkulu ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada 2025 mencapai Rp2 triliun.
"Tentu kita berharap dengan target tersebut kita bisa maksimal untuk mencapai target tersebut," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu Irsan Setiawan, di Bengkulu, Jumat.
Menurutnya, terdapat beberapa potensi investasi yang tinggi seperti tiga pembangunan hotel di Kota Bengkulu, serta adanya revitalisasi Pelindo yang akan dilakukan dimulai pada April 2025.
Untuk itu, Pemkot Bengkulu yakin bahwa target investasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut dapat tercapai, sebab ada beberapa potensi investasi yang mendukung dalam mencapai target yang ditetapkan tersebut.
Sementara itu, untuk realisasi investasi sejak Januari hingga Desember 2024 di wilayah tersebut sebesar Rp1,04 triliun dari target yang ditentukan mencapai Rp3,5 triliun.
Irsan menyebutkan bahwa realisasi investasi pada 2024 tersebut diketahui, setelah NSWI Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selesai melakukan verifikasi potensi investasi pada triwulan keempat di wilayah tersebut pada Februari 2025.
"Pada 2024, realisasi investasi di Kota Bengkulu telah mampu berada di angka Rp1,04 triliun, meskipun ada pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada), sehingga banyak investor yang mengambil sikap," ujar dia.
Dengan capaian realisasi tersebut, masih banyak investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Bengkulu, meskipun tidak mencapai target yang telah ditentukan.
Sebab, dengan meningkatnya investasi, terjadi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), serta tersedianya lapangan kerja yang lebih luas di Kota Bengkulu.
Irsan menerangkan, realisasi investasi pada 2024 tersebut terdiri atas beberapa sektor seperti sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan realisasi sebesar 70,06 persen atau mencapai Rp730,17 miliar, dan sektor Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu 29,94 persen atau Rp311,97 miliar.