Kota Bengkulu (ANTARA) - Sutradara film dokumenter pemenang Oscar, “No Other Land,” Hamdan Ballal, akhirnya dibebaskan setelah mengalami penahanan dan perlakuan kasar oleh pemukim Israel serta militer setempat.
Insiden ini menyoroti semakin tingginya eskalasi kekerasan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.
Menurut laporan dari Basel Adra dan Yuval Abraham, rekan sutradara dalam film dokumenter yang meraih Oscar tersebut, Hamdan Ballal ditahan setelah sekelompok pemukim menyerang rumahnya. Setelah babak belur sedianya Hamdan dibawa ambulans untuk pengobatan.
Tak dinyana insiden makin tragis, ambulans dicegat militer Israel untuk menangkap Hamdan.
Dalam unggahan di media sosial X, Abraham mengungkapkan bahwa Ballal dipukul di kepala dan sekujur tubuhnya sebelum akhirnya ditangkap oleh pasukan Israel dalam keadaan terluka dan berdarah.
Baca juga: Tentara Israel tangkap warga Palestina terlibat di film No Other Land
Baca juga: UNIFIL desak Israel, Hizbullah tegakkan gencatan senjata di Lebanon
“Sekelompok pemukim menyerang rumah Hamdan Ballal, yang menyutradarai film pemenang Oscar ‘No Other Land’ bersama saya. Mereka memukulnya di kepala dan seluruh tubuhnya. Dalam keadaan terluka dan berdarah, para prajurit memasuki ambulans yang telah dipesannya dan menangkapnya,” tulis Abraham di X, Selasa (25/3).
Setelah ditangkap, Hamdan Ballal dilaporkan diborgol dan ditutup matanya sepanjang malam di sebuah pangkalan militer.
Menurut pengacara yang sempat berbicara dengannya, Leah Tsemel, Ballal mengalami pemukulan yang dilakukan oleh dua tentara saat ia terbaring di lantai.
Kondisinya sempat tidak diketahui karena pihak berwenang menahannya di kantor polisi Kiryat Arba dan belum mengizinkan pengacaranya untuk menemuinya.
“Setelah penyerangan itu, Hamdan diborgol dan ditutup matanya sepanjang malam di sebuah pangkalan militer sementara dua tentara memukulinya di lantai,” tambah Abraham dalam unggahan lainnya.
Ia juga mengklarifikasi bahwa penggunaan kata “lynched” dalam unggahan sebelumnya adalah kesalahan penerjemahan dari bahasa Ibrani, menegaskan bahwa meskipun Ballal mengalami kekerasan brutal, ia tidak dibunuh.
Kini, setelah sempat menghilang dan ditahan tanpa akses hukum yang jelas, Hamdan Ballal akhirnya dibebaskan dan dalam perjalanan pulang ke keluarganya.
Baca juga: PM Inggris berselisih dengan Menlu Lammy soal tindakan Israel di Gaza
Baca juga: Pemukim ilegal Israel paksa masuk Al-Aqsa, rayakan Sukkot
"Setelah diborgol sepanjang malam dan dipukuli di pangkalan militer, Hamdan Ballal kini bebas dan hendak pulang ke keluarganya," kata Yuval.
Namun, insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang dialami warga Palestina, termasuk para seniman dan jurnalis yang berusaha mengungkap realitas di wilayah pendudukan.
Film Peraih Penghargaan Oscar yang Buat Warga Israel Meradang
Film No Other Land, yang ia sutradarai bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor, mengisahkan penderitaan warga Palestina akibat ekspansi pemukiman Israel yang semakin agresif.
Kemenangan film ini di ajang Oscar telah membawa perhatian dunia pada realitas yang mereka dokumentasikan.
Meski telah bebas, pengalaman Hamdan Ballal menunjukkan bagaimana para seniman dan jurnalis yang menyuarakan kebenaran di Palestina terus menghadapi ancaman dan kekerasan.
Banyak pihak kini menuntut penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut serta perlindungan bagi warga Palestina yang terus mengalami penindasan di tanah mereka sendiri.
Baca juga: PBB khawatirkan distribusi senjata oleh Israel untuk warganya
Baca juga: Pemukim ilegal Israel sita domba dari keluarga Palestina di Tepi Barat
Sutradara Palestina pemenang Oscar ditahan Pasukan Pertahanan Israel