Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad menambahkan kesadaran masyarakat terhadap zakat terus meningkat. Jumlah muzaki tumbuh dari 10 juta orang pada 2021 menjadi lebih dari 28 juta pada 2024. Tahun ini, Baznas menargetkan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) nasional sebesar Rp41 triliun.
“Masyarakat Indonesia luar biasa. Mereka tidak hanya menyimpan harta, tapi juga membaginya untuk membantu sesama,” kata Noor.
Peneliti Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) Muhammad Anwar menilai langkah Presiden dan Wakil Presiden tersebut memiliki dampak moral yang besar. Keteladanan dari pemimpin negara merupakan syiar positif yang mampu mendorong masyarakat untuk lebih percaya pada lembaga filantropi dan aktif berzakat.
Di sisi lain, zakat juga memiliki dimensi ekonomi yang signifikan. Di tengah tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah, zakat bisa menjadi bantalan yang meringankan beban mereka, terutama menjelang dan saat Idul Fitri.
Zakat Jadi Budaya
Anwar melihat besarnya tekanan ekonomi kelas menengah bawah membuat masyarakat menahan pengeluaran. Diperlukan stimulus agar ekonomi kembali bergairah dan dana filantropi Islam khususnya zakat, infak dan sedekah bisa mengambil peran tersebut.