Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, meminta seluruh pegawai di lingkungan pemkot seperti aparatur sipil negara, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan lainnya agar tidak bergaya hidup berlebihan atau flexing di media sosial.
Pegawai pemerintah yang bertugas sebagai pelayan masyarakat harus memberikan rasa empati dan juga simpati pada kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.
"Flexing di sosial media itu tidak baik. Apalagi berucap tidak jelas, bikin status tidak jelas bahkan mencela orang lain," kata Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi di Bengkulu, Rabu.
Untuk itu, seluruh jajaran mulai dari tingkat pelaksana hingga pejabat tinggi di lingkungan Pemkot Bengkulu agar dapat menahan diri dalam mengekspresikan diri melalui sosial media.
"Apa yang kita posting (unggah) akan selalu mendapat penilaian dari masyarakat, apalagi kita sebagai pelayan masyarakat," sebut dia.
Oleh karena itu, Dedy mengingatkan agar seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Bengkulu dapat bijak dalam menggunakan sosial media dan tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dengan tetap fokus bekerja, membahagiakan masyarakat, serta dapat bersama-sama membangun Kota Bengkulu menjadi daerah yang lebih baik lagi.
Sementara itu, Pemkot Bengkulu akan memberikan penghargaan atau reward kepada ASN yang memberikan kinerja pelayanan yang baik kepada masyarakat, dan program penghargaan tersebut diterapkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Untuk penilaian ASN tersebut akan dilakukan secara berkala yaitu setiap tiga bulan, enam bulan, dan tahunan, serta dalam satu tahun ada tiga pegawai negeri sipil yang akan diberangkatkan umrah.
Terkait dengan proses penilaian tersebut nantinya akan melibatkan berbagai pihak, termasuk atasan, rekan sejawat, bawahan, dan kriteria penilaian mencakup kerajinan, kreativitas, inovasi, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan kinerja ASN.
"Kami ingin menciptakan suasana kompetitif yang sehat, di mana ASN yang rajin dan berprestasi mendapatkan pengakuan yang layak," ujar dia.
Lanjut Dedy, dengan adanya program tersebut dapat menciptakan motivasi di kalangan ASN untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
