Bengkulu (Antara) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, mengajak masyarakat agar jangan mengobral hak suara dengan menerima uang kompensasi untuk pemilih pasangan calon tertentu yang maju pada Pilkada 2017.
Komisioner KPU Bengkulu Tengah Divisi Sosilisasi dan SDM BJ Karneli di Bengkulu, Minggu, menyebutkan, masyarakat jangan mau dibayar hanya dengan Rp100 ribu saja dan menggadaikan nasib daerah selama lima tahun ke depan.
"Memang misalnya pasangan calon tidak memiliki niat, tetapi kalau masyarakat memberi kesempatan seperti bertanya `berani bayar berapa?`, ini jadi membuka peluang terjadinya politik uang," kata dia.
Jika setiap suara dibayar hanya dengan Rp100 ribu saja, artinya pasangan calon tersebut hanya menghargai setiap hari dai masyarakan yang dilewati selama lima tahun dengan Rp55 saja.
Atau jika dikalikan sebanyak jumlah pemilih Pilkada Bengkulu Tengah 2017 yang berjumlah sekitar 80.000 pemilih, maka daerah hanya dihargai denga empat juta rupiah saja setiap hari oleh bupati terpilih jika mereka menang lewat politik uang.
"Oleh karena itu jangan beri kesempatan, dan jadi lah pemilih cerdas, memilih dengan menganalisa calon yang tepat untuk Bengkulu Tengah selama lima tahun ke depan," kata dia lagi.
Untuk memberikan informasi lebih ke masyarakat, KPU Bengkulu Tengah menggelar debat publik terdiri dari tiga tahap, debat pertama mengangkat topik bahasan tentang ekonomi, pembangunan dan lingkungan.
Debat kedua membahas hukum, politik dan pemerintahan dan debat terakhir mengulas topik agama, pendidikan dan sosial budaya.
"Dari debat ini, analisa mana yang benar-benar berkompeten, di sini lah kita menjadi pemilih cerdas, memilih dengan mempertimbangkan kompetensi calon," ujarnya pula.***2***