Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi membuka pelaksanaan program Magang Nasional 2025 tahap (batch) I di Jakarta, Senin.
“Di batch I ini, dari 20 ribu peserta yang ditetapkan adalah 15 ribu, menyusul (ditetapkan) 5 ribu (peserta lainnya) pada hari Rabu (22/10) mendatang,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam acara pembukaan program tersebut.
“Rabu kita umumkan (5 ribu peserta lainnya), semoga target 20 ribu (untuk batch I) selesai,” ujar dia.
Ia juga memastikan pengawasan program itu dapat berjalan dengan baik sejak awal.
Menaker menegaskan bahwa kementeriannya telah melakukan seleksi perusahaan yang laik untuk menjadi mitra dunia usaha/industri pemerintah terkait program magang tersebut.
“Kita tetap punya mekanisme pengaduan melalui kanal-kanal informasi. Jadi kepada adik-adik beserta magang, jangan khawatir jika ada sesuatu yang menurut adik-adik perlu dilaporkan kepada kami, silahkan dilaporkan melalui kanal-kanal informasi yang ada,” katanya.
“Kita berharap proses pemagangan ini seharusnya berjalan dengan baik, berjalan dengan lancar,” katanya, menambahkan.
Hal ini, lanjut dia, adalah untuk memberikan kesempatan magang yang lebih merata dan luas, serta terdistribusi di semua provinsi untuk para lulusan sarjana dan diploma.
“Tentu batch pertama kita selesaikan, kita buka, kita selesaikan dengan berbagai catatan perbaikan, dan perbaikan-perbaikan ini menjadi masukan untuk batch-batch selanjutnya,” ujar Yassierli.

Tahap II
Menaker Yassierli mengatakan pihaknya fokus untuk melakukan pemerataan, baik dari segi geografis maupun posisi magang di sektor-sektor industri dalam program Magang Nasional 2025 tahap (batch) kedua.
Hal itu menyusul posisi magang yang masih didominasi oleh posisi administrasi hingga sales, alih-alih jenis pekerjaan kekinian di sektor digital atau pekerjaan hijau (green jobs) dalam program tersebut.
“Nanti kita balance, artinya batch I, dengan segala dinamikanya, kita punya waktu, kita kelola seoptimal mungkin. Batch I hasilnya seperti itu, lalu di gelombang II, kesempatan kita untuk mem-balance-kan nanti,” kata Menaker Yassierli saat ditemui di Jakarta, Senin.
“Jadi artinya ketika sudah terlalu banyak yang di sektor tertentu, kita akan pilih di sektor yang lain,” ujar dia. menambahkan.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan pemerataan secara geografis terkait penyerapan peserta magang dan perusahaan yang bergabung sebagai mitra program tersebut akan menjadi fokus lainnya pada tahap kedua.
Berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), penyerapan peserta dan perusahaan yang bergabung masih terpusat di Pulau Jawa, dengan tiga wilayah terbesar adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
“Batch II kita akan dorong lebih besar lagi. Dan kalau kita lihat respons dari perusahaan-perusahaan, mereka antusias (untuk terlibat dalam program Magang Nasional 2025),” kata Yassierli.
“Kita balance-kan lagi, agar merata. (Dari) Segi bidang magangnya, sesuai dengan program studi lulusannya. Harapan kita seperti itu,” ujar dia, menambahkan.
Adapun Magang Nasional 2025 tahap II pada November mendatang, dengan kuota peserta sebanyak 80 ribu orang.

Kuota 2026
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan kuota peserta untuk program Magang Nasional 2026 adalah sebanyak 100 ribu orang.
“Insya Allah (kuotanya sebesar) 100 ribu lagi tahun depan, dan ini akan menjadi program rutin dari pemerintah,” kata Menaker Yassierli dalam jumpa pers di Kantor Kemnaker RI, Jakarta, Senin.
Adapun kuota peserta Magang Nasional tahun depan ini pun sama dengan target pemerintah pada tahun 2025, dengan pembagian 20 ribu peserta pada tahap (batch) pertama dan 80 ribu peserta pada tahap kedua.
Adapun Magang Nasional 2025 tahap II rencananya akan dilaksanakan pada November mendatang.
Menaker Yassierli menyampaikan, target ini menyusul arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar setidaknya 100 ribu lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi dapat mengikuti program yang masuk dalam rangkaian paket stimulus ekonomi nasional tahun ini.
Untuk periode kedua pendaftaran dan pelaksanaan Magang Nasional 2025, Menaker mengatakan pihaknya mendorong perluasan akses magang kepada perusahaan serta kantor kementerian, lembaga, dan badan pemerintahan pusat/daerah di seluruh wilayah Indonesia, dengan pengawasan yang melibatkan semua pihak terkait.
Selain itu, Yassierli mengatakan program ini merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi para fresh graduate perguruan tinggi untuk mendapatkan pengalaman kerja, pengalaman terkait tentang budaya dan praktek-praktek kerja profesional, sekaligus untuk peningkatan kompetensi.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan bahwa peserta program Magang Nasional akan memperoleh uang saku setara upah minimum kabupaten/kota yang baru pertama kali dilaksanakan di bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, serta bimbingan langsung dari mentor di perusahaan.
“Program pemagangan ini sebenarnya merupakan penguatan dari kegiatan pemagangan yang sebelumnya telah dilakukan Kemnaker melalui balai-balai pelatihan vokasi dan produktivitas. Bedanya, kali ini skalanya jauh lebih masif dan terintegrasi secara nasional,” ujar Menaker Yassierli.

