Tapi dasar Basral keras kepala. Terbentur lantai saja dia bangkit lagi. Apalagi cuma gagal dua kali. Di kesempatan terakhir yang berarti menang atau kalah, Basral kembali mengulang trik yang sama. Dia menghentak papan, memutarnya secara horizontal 360 derajat (shove it) yang secara bersamaan dikombinasikan dengan membalik papan atas bawah (flip), lalu meluncur di atas rail dengan bagian tengah papan (boardslide), dan... mendarat.
Momen itulah yang terekam dalam video yang beredar di mana-mana. Yang diikuti oleh euforia kemenangan medali emas SEA Games 2025. Dari posisi empat dengan 76,64 poin, Basral melesat ke peringkat satu dengan 166,67 poin.
Sekali lagi, trik Basral adalah kelas dunia. Levelnya jauh di atas Asia Tenggara. Olimpiade? Jangan ditanya.
Pelatih Timnas Skateboard Indonesia, Leopold Anggi, menyebutkan sebenarnya Olimpiade Paris 2024 lalu bukan tidak mungkin diikuti oleh atlet Indonesia. Jika para skater bertalenta ini diberi kesempatan mengumpulkan poin untuk menaikkan peringkat dunia, sebagaimana para atlet bulu tangkis mengejar poin untuk kualifikasi Olimpiade melalui kompetisi super series, Olimpiade bukan mustahil.
Sekali lagi, lihatlah Vareeraya sebagai pembanding. Peraih perunggu SEA Games 2025 Thailand itu lolos kualifikasi dan bisa mencetak sejarah Thailand dengan berkompetisi di Olimpiade Paris.
Iya, dia Vareeraya peraih perunggu, yang dikalahkan poinnya oleh Ni Wayan Malana, peraih perak dari Indonesia. Yang mengikuti program latihan bersama Kenny Reed selama beberapa tahun terakhir, berbanding Mala yang hanya berlatih intensif di pelatnas selama tujuh bulan.
Tapi, Basral dan kawan-kawan butuh dukungan. Mereka perlu mengikuti berbagai kompetisi yang bisa menambah poin untuk meningkatkan posisi di peringkat dunia. Karena mereka tidak mungkin bisa melakukannya sendiri.
Basral sudah berjuang dengan keras kepala untuk negara. Maka, beri kesempatan skateboard Indonesia untuk menunjukkan digdaya bangsa di Los Angeles 2028.

