Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Narkotika Nasional melakukan pencegahan dini agar sindikat narkoba tidak bisa menyeludupkan barang haram tersebut ke provinsi ini melalui jalur laut.
Kepala BNN Provinsi Bengkulu Brigjen Pol Nugroho Aji di Bengkulu, Minggu, menyebutkan antisipasi dini ini diberlakukan karena metode penyeludupan narkoba terus-menerus berkembang dengan cara yang lebih baru.
"Ada penyeludupan dengan menelan, ketika ketahuan, mereka cari cara baru, memasukkan ke celana dalam, diganti lagi dengan disamarkan menggunakan tumpukan durian," kata dia.
Sebelum sindikat narkoba berpikir menggunakan jalur laut Bengkulu, kata dia, sebaiknya dilakukan pencegahan dini dengan memperketat pengawasan.
"Kita berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan, untuk di lautan kita berkoodinasi dengan Satuan Polisi Air dan TNI AL," ucap Nugroho.
Ada pola-pola tertentu dalam penyeludupan sehingga perlu koordinasi dengan pihak berwenang lain untuk dijadikan dasar pengawasan, sehingga pemantauan lebih efektif.
Terakhir, pada 13 Februari 2018 lalu, BNN Bengkulu mengungkap penyelundupan sebanyak dua kilogram sabu-sabu yang rencananya akan masuk ke Provinsi Bengkulu.
Sindikat internasional, kata dia, mencoba menyelundupkan narkoba jenis sabu-satu kualitas satu ini dari China menuju Aceh dan dibawa masuk ke Bengkulu.
Jaringan yang terungkap kali ini masih pemain lama, yakni Kirmin yang tersangkut kasus yang sama beberapa kali dan dia mengontrol peredaran dari Lapas Nusakambangan.