Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu merampungkan proses pencocokan data pemilih di tingkat kecamatan, rapat pleno penetapan tingkat KPU akan digelar pada 15 Maret 2018.
Komisioner KPU Kota Bengkulu, Zaini di Bengkulu, Sabtu, menyebutkan, sepanjang pleno tingkat PPK ditemukan beberapa kendala daftar pemilih, salah satu persoalan umum adalah data kependudukan tidak sesuai dengan domisili pemilih.
"Misalnya data kependudukan dia tinggal di daerah A, namun setelah ditelusuri saat pencocokan data pemilih ternyata tinggal di daerah B," kata dia.
Untuk memutakhirkan lagi, usai pencocokan data pemilih di rapat pleno pada 15 Maret 2018 mendatang, KPU Bengkulu mulai membuka tanggapan masyarakat sebagai langkah lanjutan memperbaiki daftar pemilih.
"Kami butuh partisipasi masyarakat, tolong diperhatikan apakah nama masuk daftar pemilih atau tidak, kalau tidak lapor ke PPS atau PPK," lanjut Zaini.
Zaini berharap kesempatan tahapan pemutakhiran yakni tanggapan masyarakat ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga seluruh pemilih terakomodasi haknya pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
"Jangan pas hari pemilihan baru komplain namanya ternyata tidak terdaftar, sementara saat kita buka tanggapan masyarakat, pemilih bersikap acuh," ujarnya.
KPU Kota Bengkulu pada 12 Februari 2018 telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.