Palembang (ANTARA Bengkulu) - Sumatra Selatan memiliki cadanga gas sebanyak 7.238 Biomedical Scince Carrers Program (BSCP) yang ditemukan pada empat kabupaten yaitu di Kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, Musi rawas dan Ogan Komering Ilir, kata Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel Izromaita, Senin.
Ia menjelaskan, sedangkan produksi ekploitasi dalam empat tahun terakhir rata-rata mencapai 2.247.124
MMSCF, jadi wajar kalau sumsel menjadi lumbung energi.
Selanjutnya, kata dia, cadangan batu bara Sumatera Selatan mencapai 22,24 milyar ton yang berlokasi di
Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin, dan Musi Rawas.
Dalam tiga tahun terakhir, Sumsel menjadi pemasok gas ke beberapa provinsi di Jawa, seperti DKI Jakarta dan
Banten, serta ke Dumai (Riau) hingga Singapura. Sementara, minyak bumi menjadi bahan tambang utama di
daerah itu sejak puluhan tahun lalu.
"Sumsel membangun jaringan pipa gas hingga ke Singapura, ini suatu bukti bahwa tidak hanya memasok
energi untuk dalam negeri, tapi sudah mampu menjual ke luar negeri," katanya.
Sebagai "lumbung energi" tidak semata slogan, karena telah terbukti mampu menopang kebutuhan nasional dalam
beberapa tahun terakhir, katanya.
Ia menilai, slogan lumbung energi itu sangat wajar melekat pada provinsi berpenduduk sekitar 7 juta jiwa
ini, mengingat cadangan minyak bumi mencapai 5.034.082 Metric Stock Tank Barel (MSTB). Sementara, ekploitasi PT Pertamina dan mitra selama 1998-2002 rata-rata mencapai 3.718.720 barrel perhari.
"Saat ini yang lagi menarik perhatian adalah batu bara karena negara yang maju dalam industri seperti China
dan India membutuhkan bahan bakar untuk membangkitkan energi listriknya," ujarnya.
Permintaan yang tinggi itu akhirnya memacu produksi batu bara Sumsel dari 10 juta ton menjadi 20 juta ton
per tahun.(ant)