Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB masih termasuk kategori tidak sehat dengan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 152 dengan konsentrasi PM 2.5 57,5 ug/m3.
Kualitas udara di wilayah sekitar Rawamangun, Jakarta Timur tercatat paling buruk dengan AQI US 165 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 83,2 ug/m3.
Wilayah berikutnya yang mencatatkan kualitas udara terburuk kedua di Jakarta adalah wilayah Pegadungan, Jakarta Barat, dengan catatan angka AQI US sebesar 158 dan konsentrasi PM2.5 68,2 ug/m3.
Baca juga: Belajar dari Jakarta untuk mencari ibu kota
Selanjutnya, wilayah di Pejaten Barat, Jakarta Selatan yang berada di peringkat ketiga sebagai wilayah dengan kualitas tidak baik di DKI, mencatatkan angka AQI sebesar 155, sementara konsentrasi PM 2,5 di wilayah itu adalah 62,3 ug/m3.
Sedangkan wilayah di Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Jakarta Selatan, kualitas udaranya tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks 144 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 53 ug/m3.
Sementara itu, kualitas udara di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat, kualitas udara di sana juga tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks AQI US pada angka 129 dan PM2,5 sebesar 47 ug/m3.
Baca juga: Udara Jakarta kembali terburuk kedua di dunia
Sementara wilayah di sekitar Mangga Dua Selatan mencatatkan angka AQI US 129 dengan konsentrasi PM2,5 46,8 ug/m3.
Sedangkan wilayah Kedutaan AS, Jakarta Pusat juga masih mencatatkan kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan angka AQI US sebesar 119 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 43 ug/m3.
Wilayah di sekitar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)-Gelora Bung Karno (GBK) tercatat memiliki kualitas udara paling baik di antara wilayah lain di Jakarta dengan AQI US 112 dan konsentrasi PM2,5 sebesar 40 ug/m3.
Minggu pagi, kualitas udara Jakarta tidak sehat
Minggu, 4 Agustus 2019 9:32 WIB 1903