"Jangan menganggap sepele masalah sampah, karena kalau salah dalam mengelolanya bisa menimbulkan bencana, seperti banjir," kata Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
Peringatan itu disampaikan Erwan beberapa kali di antaranya saat menerima bantuan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Cibaliung Sumber Daya (CSD) dan pertemuan para kepala satuan kerja perangkat daerah, camat dan lurah, awal pekan ini.
"Masalah sampah jangan dianggap sepele dan kemudian membuangnya sembarangan seperti ke sungai, karena dampaknya akan fatal, di antaranya menimbulkan bencana banjir, belum lagi menimbulkan situasi kumuh serta berdampak buruk pada kesehatan," katanya.
Menurut dia, salah satu penyebab banjir adalah karena pengelolaan sampah yang kurang baik.
"Maka saya mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan di wilayah masing-masing, salah satunya dengan cara membuang sampah pada tempat sampah," katanya.
Kejadian banjir yang melanda 17 kecamatan pada pekan lalu, kata dia, harus dijadikan pelajaran bagi seluruh masyarakat dengan pro aktif menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
"Dengan kita membuang sampah pada tempatnya dan tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, paling tidak bisa meminimalisasi banjir," katanya.
Pada para camat dan lurah, bupati menekankan untuk memperhatikan pengelolaan sampah sehingga tidak terjadi penumpukan di sembarang tempat.
"Akhir-akhir ini masalah sampah jadi sorotan pemerintah. Saya kembali menekankan agar pengelolaannya harus benar dan dimulai dari sekarang," katanya.
Untuk itu, Erwan meminta para camat dan lurah/kepala desa terus melaksanakan sosialisasi pada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Kepala Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan (DTKP) Sukran menyatakan pengelolaan sampah terus diupayakan, diantaranya dengan menambah armada pengangkut sampah.
Ia menjelaskan, pada 2012 pemerintah Kabupaten Pandeglang membeli empat unit becak motor yang digunakan untuk mengangkut sampah yang berasal dari rumah tangga di wilayah perkotaan.
Pengadaan becak motor tersebut, kata dia, juga mampu menanggulangi kekurangmaksimalan pengangkutan sampah yang saat ini tidak bisa optimal karena kendaraan pengangkut banyak yang rusak.
Menurut dia, becak motor buatan China tersebut dilengkapi dengan helmet dan jaket untuk pengendara, dengan kapasitas angkut maksimal 600 kg.
Bantuan
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi meminta bantuan semua pihak, termasuk para pengusaha dan masyarakat dalam mengelola sampah, karena masalah tersebut tidak mungkin selesai hanya ditangani pemerintah.
"Pemerintah memiliki keterbatasan, baik dari biaya maupun sumber daya manusia, jadi kita sangat mengharapkan bantuan semua pihak, termasuk masyarakat, dalam menangani masalah sampah ini," katanya.
Masyarakat, kata dia, bisa membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah, diantaranya dengan tidak membuang sembarangan.
"Kita minta masyarakat membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan, atau dibakar saja. Jangan sekali-kali membuang sampah pada sungai, jalan ataupun drainase," ujarnya.
Sedangkan para pengusaha, kata dia, bisa membantu penanganan sampah dengan bantuan alat angkut atau sarana lainnya.
Bupati juga memberikan apresiasi tinggi para PT CSD yang membantu pemerintah dalam menangani sampah dalam bentuk bantuan truk, gerobak serta tong sampah, serta memogramkam membangun tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).
"Kita harapkan ke depan akan ada lagi perusahaan yang membantu penanganan sampah, seperti yang dilakukan PT CSD," ujarnya.
PT Cibaliung Sumber Daya memberi bantuan satu unit truk pengangkut sampah, empat unit gerobak sampah serta 100 tong sampah, yang dibeli menggunakan anggaran CSR dari perusahaan tersebut.
Direktur Operasional PT CSD Agus Sudharto mengatakan, pembelian angkutan dan tong sampah ini merupakan bantuk partisipasi perusahaan terhadap kebersihan di Kabupaten Pandeglang.
Penyaluran CSR ini, kata dia, juga bertujuan untuk mempererat silaturrahim antara PT CSD dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
Kendaraan dan gerobak sampah, kata dia, diharapkan bisa membantu pelayanan angkutan sampai bagi masyarakat di Kecamatan Cibaliung dan sekitarnya.
"Kita harapkan kendaraan, gerobak dan tong sampah ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan (DTKP) Sukran menyatakan bantuan sarana dan prasarana pembuangan sampah tersebut sangat membantu dalam mengatasi tumpukan sampah, terutama di wilayah Cibaliung dan sekitarnya.
"Bantuan ini sangat bermanfaat untuk pengangkutan sampah. Selama ini kita memang kekurangan armada angkutan sampah," katanya.
Ia juga menjelaskan, kendaraan truck pengangkut sampah milik pemerintah Kabupaten Pandeglang saat ini terdapat 18 kendaraan yang sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan karena telah mengalami kerusakan berat.
Dari 18 kendaraan itu, lanjut dia, sebanyak delapan unit di antaranya mengalami rusak ringan dan 10 sisanya rusak berat namun masih dipaksakan untuk digunakan.
Pembangunan TPAS
PT Cibaliung Sumber Daya akan membangun tiga unit tempat pembuangan akhir sampah di Kecamatan Cibaliung, Pandeglang, yang dibiayai anggaran dana tanggung jawa sosial perusahaan (CSR).
"Kita memiliki komitmen untuk memperhatikan dan melakukan pengelolaan lingkungan, baik internal perusahaan maupun di luar perusahaan," kata Direktur Operasional PT CSD Agus Sudharto
Walaupun sampah adalah merupakan hal yang sepele, lanjut dia, tapi kalau tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak sangat fatal bagi lingkungan.
Kepala Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan (DTKP) Sukran menyambut baik rencana pembangunan TPAS oleh PT CSD, perusahaan tambang emas dan perak anak perusahaan PT Aneka Tambang tersebut.
"Kita menyambut baik rencana itu, dan mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," katanya.
Sukran menyatakan, telah mengusulkan pembangunan tempat pembuangan akhir sampah di Kecamatan Cigeulis guna menampung sampah dari wilayah selatan, dan diharapkan bisa direalisasikan pada 2013.
Pembangunan tempat pembuangan akhir sampah tersebut, kata dia, guna menampung sampah yang berasal dari berbagai tempat termasuk permukiman di wilayah selatan, sebelum pembangunan KEK dilaksanakan..
Menurut dia, lahan untuk lokasi tempat pembuangan akhir sampah tersebut telah dibebaskan oleh Pemkab Pandeglang dengan menggunakan anggaran dari APBD setempat.
"Kalau lahannya sudah siap, kini tinggal pembangunan fisiknya saja tapi karena dari APBD belum ada anggarannya kita mengajukan bantuan pada pemerintah pusat," katanya.
Pembangunan tempat pembuangan akhir sampah tersebut sangat dibutuhkan seiring terus bertambahnya volume sampah di wilayah selatan baik yang berasal dari fasilitas umum seperti jalan dan pasar maupun rumah tangga.
Volume sampah di wilayah selatan, lanjut dia, akan semakin besar lagi jika pembangunan Bandara Banten Selatan dan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang berlokasi di Kecamatan Panimbang telah teralisasi.
tempat pembuangan akhir sampah Cigeulis, kata dia, nantinya akan menampung sampah dari berbagai kecamatan yang ada di wilayah selatan di antaranya Cigeulis, Cibaliung, Cikeusik, Panimbang Sobang, Sukaresmi dan Sindangresmi.
Ia juga menjelaskan, saat ini di Kabupaten Pandeglang terdapat dua tempat pembuangan akhir sampah sampah, yakni berada di Kecamatan Pandeglang yang menampung sambah dari Kota Pandeglang, Kecamatan Karang Tanjung, Cadasari, Majasari, Cipeucang, Cimanuk, Kaduhejo dan sebagian Banjar.
Satu lagi berada di Kecamatan Labuan yang menjadi tempat pambuangan sampah dari Kecamatan Panimbang, Menes dan Labuan.
Mengenai volume sampah, menurut dia, yang diangkut ke tempat pembuangan akhir Pandeglang mencapai 18 truk per hari, sedangkan ke tempat pembuangan akhir sampah Labuan lima truk per hari.
"Sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah itu berasal dari rumah tangga, pasar dan lainnya," katanya. (Antara)