Gedung PWI retak diguncang gempa 5,9 SR

Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jalan Pembangunan Padang Harapan Bengkulu, retak-retak di berbagai sudut tiang utama, sehingga debu tiang itu berhamburan menimpa meja dan kursi, baik di lantai bawah maupun lantai atas kantor Perum LKBN ANTARA Biro Bengkulu.

Sekretaris PWI Bengkulu Deva P Musri yang dikonfirmasi, Rabu, membenarkan bahwa ada tambahan retakan baru di beberapa sudut tiang, terutama di lantai atas  karena sudah ratusan kali diguncang gempa sejak gempa besar terjadi tahun 2000.

"Saya juga kucar-kacir mengamankan diri keluar ruangan karena getaran gempa itu terasa cuku kuat meskipun kekuatannya hanya 5,9 SR," katanya.

Ia mengatakan, gedung PWI tersebut mestinya sudah direhabilitasi dan sudah diajukan 2011, namun Pemprov Bengkulu menyatakan belum tersedia dana, namun diharapkan bisa direhab tahun ini karena kondisi gedung itu sudah memprihatinkan.

Mestinya gedung PWI atau Balai Wartawan itu sudah layak untuk direhab total karena kondisinya makin kritis akibat selalu diguncang gempa terlebih kalau guncangan itu cukup kuat seperti beberapa menit lalu yang mengguncang Kota Bengkulu dan sekitarnya.
 
"Untung saja kerja sama dengan rekan-rekan termasuk ANTARA Biro Bengkulu untuk memoles gedung tersebut, sehingga kelihatan masih nampak kokoh," tambahnya.

Pejaga kantor PWI Bengkulu Aba Hadi mengatakan, pihaknya terpaksa membersihkan debu-debu tembok akibat getaran gempa 5,9 SR tadi, serta merapikan meja-meja yang posisinya sudah bergeser dari lokasi sebelumnya.

Kepala BMKG Kepahiang Bengkulu Dadang menjelaskan, gempa 5,9 SR itu terasa kuat getarannya karena dangkal dan pusatnya sangat dekat  dengan Kota Bengkulu.

Gempa 5,9 SR itu lokasinya 3,84 Lintang Selatan (LS) 102,05 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 29 Km, sedangkan pusatnya berada 30 km Barat laut Kota Bengkulu atau sekitar 35 Km Barat daya Kepahiang.

Ia mengimbau warga tidak perlu panik dan cemas karena wilayah Bengkulu salah satu daerah rawan gempa bumi di barat Sumatra, sehingga bila terjadi getaran gempa untuk selalu waspada sambil mengamankan diri pada lokasi lebih aman, katanya. (T.Z005/Y008)