Kinshasa (Antara/AFP) - Komandan pasukan pemerintah Kongo yang memerangi gerilyawan Islam Uganda di daerah timur negara itu tewas dalam satu serangan kelompok itu, kata pemerintah, Jumat.
"Kolonel Mamdou Ndala tewas... Agaknya ia dibunuh oleh ADF-Nalu
(pasukan pemberontak Uganda) bersama dengan dua pengawalnya," kata juru bicara pemerintah Lambert Mende.
"Ini adalah satu kehilangan besar bagi angkatan bersenjata dan republik," kata Mende kepada AFP.
Ndala, Kamis sedang berkeliling antara kota-kota di Provinsi Kivu Utara yang dilanda konflik," bagi penggelaran satu batalyon komando ketika jipnya diserang", kata Nende.
Serangan itu agaknya dilakukan gerilyawan Aliansi Pasukan Demokratik dan Tentara Nasional bagi Pembebasan Uganda (ADF-Nalu), yang adalah salah satu dai gerakan-gerakan bersenjata yang aktif di Republik Demokratik Kongo (DRC) timur, kata sumber-sumber militer dan PBB.
"Persis ketika kami tiba di Natembo, satu roket jatuh di sebelah kanan jalan dan menghantam jip kami yang memiliki satu senjata berat," kata Kopral Paul Safari, seorang pengawal kolonel itu kepada AFP dekat lokasi itu.
"Saya mulai menembak sampai amunisi saya habis, tetapi para penyerang masih bergerak maju," tambahnya.
Seorang perwira senior di missi PBB di DRC, yang dikenal dengan nama MANUSCO, yang membantu tentara dengan dukungan militer dan logistik mengonfirmasikaan serangan itu " mungkin oleh ADF-Nalu melawan FARDC (Tentara Kongo)."
"Situasi rumit," kata perwira itu tanpa menjelaskan lebih jauh.
ADF-Nalu dibentuk pertengahan tahun 1990-an di Uganda Barat dari gabungan dua kelompok bersenjata yang menentang pemerintah Presiden Yoweri Museveni.
Pasukan gerilyawan itu pekan lalu membunuh 40 warga sipil dalam satu serangan di daerah Beni DRC timur laut, di mana mereka memerkosa wanita-wanita dan membunuh anak-anak, membuang mayat-mayat mereka ke tempat yang kotor di kakus-kakus, kata para pejabat lokal dan MONUSCO, yang mengirim helikopter-helikopter untuk melakukan serangan balasan.
Di tempat-tempat lain, satu sumber di satu bandara militer di Kinshasa mengemukakan kepada AFP baku tembak meletus antara pasukan pemerintah dan "satu kendaraan yang membawa para pria bersenjata yang tidak dikenal".
Tetapi juru bicara pemerintah Mende mengatakan seorang tentara yang bertindak sebagai penjaga keamanan di satu perusahaan terdekat menembaki seorang yang mungkin akan mencuri.
"Ada satu insiden di bandaea Ndolo, yang melibatkan seorang personil angkatan laut," kata Mende kepada AFP.
Sumber kedua, Georges Tabora, yang mengawasi bandara internasional di Ndjili, 10km dari bandara bandara Ndolo, juga membantah laporan itu.
Pada Senin, para pemuda bersenjata yang setia kepada seorang pastor yang menantang Presiden Joseph Kabila dalam pemilihan presiden tujuh tahun lalu menyerbu stasiun televisi pemerintah, bandara internasional dan markas besar militer.
Menurut Mende, 102 orang tewas dalam aksi kekerasan Senin-- 95 penyerang dan delapan anggota angkatan bersenjata.
Gerilyawan ADF-Nalu sejak tahun 2007 dipimpin Jamil Mukulu, mantan penganut Kristen yang masuk Islam, dan mereka dianggap merupakan satu-satunya gerakan Islam yang aktif di perbatasan DRC.
Amerika Serikat menempatkan kelompok iu dalam daftar terorisme-terorisme internasional pada tahun 2001 dan Mukulu jadi taget sanksi-sanksi PBB sejak tahun 2011 dan sanksi-sanksi Uni Eropa sejak tahun 2012.