Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan daerah itu saat ini tidak memiliki stok vaksin Hewan Penular Rabies atau HPR jenis kucing, anjing dan kera.
Kepala Distankan Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan jumlah populasi HPR dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong diperkirakan mencapai 40.000 ekor, sedangkan jumlah vaksin yang tersedia setiap tahunnya masih minim dan sebagian besar bantuan pemerintah pusat.
"Saat ini kita tidak memiliki stok vaksin HPR. Harusnya setiap tahun minimal tersedia 20.000 dosis vaksin HPR," kata dia.
Dia menjelaskan, akibat tidak adanya stok vaksin HPR yang dimiliki bidang kesehatan hewan Distankan Rejang Lebong membuat vaksinasi massal HPR di Kabupaten Rejang Lebong tahun ini tidak bisa dilaksanakan.
Sepanjang tahun 2022 ini pihaknya, kata dia, baru melakukan vaksinasi terhadap 1.500 ekor HPR dengan memanfaatkan vaksin bantuan Pemprov Bengkulu sebanyak 1.000 dosis dan pengadaan dari APBD Rejang Lebong 500 dosis.
Selama ini vaksinasi HPR di Kabupaten Rejang Lebong menurut dia, mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat namun sejak pandemi COVID-19 alokasi bantuannya mengalami pengurangan bahkan tahun ini belum ada sama sekali.
Sementara itu, pada peringatan Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada 28 September 2022 pihaknya, tambah dia, melakukan kegiatan vaksinasi HPR di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Selatan dan berhasil memvaksin 500 ekor HPR.
"Vaksin yang digunakan berasal dari bantuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sebanyak 500 dosis dan 200 dosis bantuan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia atau PDHI," kata Zulkarnain.
Rejang Lebong alami kekosongan vaksin rabies
Rabu, 28 September 2022 17:22 WIB 681