Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Belakangan ini hobi memelihara burung berkicau di Kota Bengkulu terus meningkat dan jenis murai batu lebih diminati.
Penggemar burung-burung berkicau terus bertambah, sehingga muncul kios-kios yang menjual beragam jenis burung seperti murai batu, kacer, cucak hijau, kenari, love bird, kapas tembak dan sebagainya.
Dari berbagai jenis burung berkicau, peminat di Bengkulu lebih suka memelihara murai batu dan kacer, karena kedua jenis burung tersebut memiliki suara khas dan selalu menjadi primadona dalam perlombaan.
Penggemar burung berkicau tidak hanya dari kalangan orang tua tetapi juga dari anak-anak dan remaja.
Roni (35) merupakan pemilik kios burung yang beralamat di Jalan Kalimantan, Kampung Bali Kota Bengkulu mengatakan tak menyangka sejak dua tahun lalu, dari mulai hobi sampai aktivitas sebagai penjual burung akan bertahan sampai sekarang.
Ia menjelaskan masyarakat di kota itu sudah banyak yang hobi memelihara burung berkicau.
Dia pun menjelaskan, harga burung yang ia jual bervariasi yakni dari bakalan sampai yang sudah jadi.
Misalkan harga burung murai batu bakalan dijual Rp500.000 – 850.000 per ekor dan harga burung yang sudah jadi berkisar Rp 1000.000–2000.000 tergantung kualitas dan kicauan burung tersebut.
Selain menjual burung, Roni juga menjual pakan burung seperti jangkrik dan telur semut rangrang (kroto) yang ia dapatkan dari peternak jangkrik dan pedagang kroto.
“Tidak heran burung berkicau yang sudah ikut perlombaan dan menang,harganya bisa melambung sangat tinggi dari puluhan juta sampai ratusan juta “ katanya.
Budi (25) warga jalan Cimanuk, Kelurahan Dusunbesar Kecamatan Gadingcempaka, Bengkulu mengaku penggemar burung berkicau.
Dari semua jenis burung berkicau ia sangat suka memelihara jenis muraibatu, karena menurutnya kicauan dan bentuk burung tersebut sangat menawan.
Hobi tersebut ia jalani sudah cukup lama dari tahun 2005 hingga sekarang.
“Sangat berbeda harga murai batu yang dulu dengan harga sekarang. Dulu harganya Rp500.000 untuk jenis yang sudah jadi, sedangkan sekarang saja harga bakalan untuk bisa mencapai Rp 750.000 dan harga yang sudah jadi mencapai Rp 4000.000 “ katanya sambil tertawa.
Seperti halnya dijelaskan Andi (31), peternak burung berkicau yang beralamat di Jalan Merpati 4,Sawahlebar Kota Bengkulu yang sudah setahun menjalani profesi tersebut. Banyak jenis burung berkicau yang ia ternak.
“Masyarakat di sini selain membeli burung yang sudah jadi, banyak juga yang membeli burung ternakan dan burung yang diminati adalah jenis murai batu “ kata dia.
Hal senada juga dijelaskan Medi (21) pemilik kios burung Azalea yang beralamat jalan Rejamat, Kelurahan Pasarbaru Kecamatan Teluksegara, Bengkulu.
Profesi yang ia jalani yakni sekitar tiga tahun dan semua berawal dari hobi memelihara berkicau lalu membuka depot burung untuk memenuhi permintaan pembeli.
Tidak hanya menjual burung berkicau,ia juga menjual pakan burung seperti jangkrik, kroto dan voer atau pakan jadi (pabrikan).
Untuk harga jangkrik dijual Rp100-150 per ekor, kroto Rp13.000 per ons.
Ia juga menjual perlengkapan burung seperti sangkar dengan harga berkisar Rp125.000 – 2000.000 per buah.
“Selain sebagai kios burung, membuka tempat latihan burung berkicau yang biasanya diadakan hari Rabu dan hari Minggu lomba," kata dia.
Dedi (28) warga Timurindah Kelurahan Timurindah Kecamatan Singaranpati, Kota Bengkulu, mengaku sangat senang memelihara burung berkicau.
Hampir semua jenis burung berkicau ia pelihara. Baginya memelihara burung berkicau sangat mengasyikan walaupun memerlukan biaya Rp 1000.000 per bulan.
Menurutnya perawatan burung berkicau setiap hari harus diberi makan voer dan pakan lainnya seperti jangkrik dan kroto agar kicauan burung lebih bagus dan merdu.
“Tidak lupa burung dimandikan dan dijemur dan untuk perawatan burung sebelum perlombaan lebih banyak latihan dan memberi pakan dan vitamin burung yang tidak biasanya dilakukan setiap hari “ kata dia yang sering mengikuti perlombaan burung berkicau hingga ke beberapa provinsi di tanah air. (Ari-yoks)