Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Indonesia siap untuk membantu Timor Leste agar dapat mendapat status keanggotaan penuh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dalam jumpa pers di Labuan Bajo, NTT, Senin, Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro mengatakan bahwa Timor Leste saat ini masih harus memenuhi beberapa tahapan agar bisa mendapat keanggotaan penuh, termasuk perjanjian atau traktat yang ada di pilar politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Namun, Sidharto mengatakan bahwa Indonesia siap membantu Timor Leste untuk memenuhi tahapan-tahapan tersebut dengan mendatangkan sejumlah pegawai negeri sipil Timor Leste untuk belajar di Indonesia.
“Indonesia tahun ini merencanakan akan membantu Timor Leste sehingga kami akan mengundang 30 pegawai negeri sipil mereka untuk berpartisipasi di berbagai kementerian Indonesia yang akan menyelenggarakan (pertemuan soal) keketuaan (ASEAN),” kata dia.
Sidharto menyebut beberapa pegawai Kementerian Luar Negeri Timor Leste nantinya akan magang di Kementerian Luar Negeri Indonesia, demikian juga dengan pegawai dari kementerian-kementerian terkait di Timor Leste yang akan ditempatkan di kementerian Indonesia.
“Harapan kami ini akan membantu upaya mereka dan memahami berbagai kewajiban yang ada dalam perjanjian (ASEAN),” ujarnya.
Sebelumnya, para pemimpin Asia Tenggara di Phnom Penh, Kamboja pada November tahun lalu secara prinsip telah menyetujui untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN.
Sejak saat itu, perwakilan Timor Leste diizinkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN dalam kapasitas sebagai pengamat (observer), termasuk dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN Februari lalu.
Para Menlu ASEAN telah mengesahkan mandat berupa kelompok kerja di bawah Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) yang bertugas membahas roadmap atau peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste.
Keanggotaan Timor Leste menjadi salah satu bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT.
Di bawah keketuaan Indonesia, berbagai pertemuan termasuk KTT ASEAN diharapkan menghasilkan sejumlah dokumen, seperti Chair Statement, Visi ASEAN pasca 2025, serta penguatan kapasitas ASEAN.