Bengkulu (ANTARA) -
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pasar Seluma, Bengkulu, segera dimulai dengan anggaran sekitar Rp50 miliar.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Selasa menandai titik nol PPN tanda pembangunan pelabuhan dimulai.
Ia mengatakan pembangunan pelabuhan perikanan Nusantara tersebut merupakan salah satu dari 18 program prioritas Pengurus Provinsi Bengkulu yang salah satu pembangunannya segera direalisasikan di Kabupaten Seluma.
"Tadi kami sudah menetapkan titik nol pembangunan, ini akan menjadi pelabuhan yang paling representatif untuk pelabuhan nelayan untuk kawasan barat Provinsi Bengkulu," kata dia.
Pembangunan PPN yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2023 tersebut ada tujuh item yang mulai dikerjakan di tahun ini.
Beberapa di antaranya pembangunan drainase, pembangunan kolam pelabuhan, pembangunan dermaga, rehabilitasi tempat penasaran ikan TPI Higienis, pembangunan turap penahan tanah, pembangunan instalasi air bersih, air baku lainnya, dan pemasangan instalasi listrik.
"Saya minta dukungan kepada pak bupati agar pembangunan ini nantinya bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat," kata dia.
"Untuk tahun depan anggaran yang dimasukkan ke sini jauh lebih besar dari tahun ini. Untuk target pembangunan selesai di tahun 2024," kata dia.
Terpisah, Bupati Seluma Erwin Octavian turut menyampaikan, bahwa ini adalah mimpi menjadi nyata yang akan terwujud untuk masyarakat Kabupaten Seluma.
"Dengan adanya pelabuhan Perikanan Nusantara ini jadi nanti ke depan mimpi Kabupaten Seluma untuk menjadi pusat pelabuhan ikan Nusantara betul-betul akan terwujud," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi menjelaskan, DPRD terus akan melakukan pengawasan terhadap pembangunan pelabuhan tersebut.
DPRD bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengajukan kebutuhan anggaran pembangunan pelabuhan itu dengan estimasi kebutuhan sebesar Rp50 miliar.
"Tahap awal ini kemungkinan belum akan selesai dengan anggaran Rp17 miliar. Tahun depan akan dilanjutkan kembali. Namun, ada review kebutuhan anggaran dari kementerian, " sambungnya.
Untuk tahun depan, kata Jonaidi, alokasi anggaran untuk lanjutan pembangunan masih belum dapat dipastikan. Alasannya, akan ada pembahasan APBD terlebih dahulu sebelum anggaran difinalkan.