Ia juga meminta masyarakat untuk ikut berinisiatif melakukan sesuatu untuk lingkungan yang lebih baik.
“Saya beberapa waktu lalu datang ke Puskesmas Cilandak, ngobrol dengan Kepala Puskesmas, saya bilang ini kan masyarakat perlu informasi, dan kita sebagai petugas kesehatan harusnya lebih tahu. Untuk itu waktu itu saya sarankan ada pojok polusi, akhirnya kita buat di teras puskesmas, dan dalam waktu lima belas menit sudah ada yang datang,” tuturnya.
Baca juga: Pemprov DKI diminta terapkan per KK satu kendaraan bermotor
Hal itu terjadi karena menurutnya, masyarakat belum paham bagaimana membaca angka-angka yang ada di aplikasi pantauan kualitas udara, meskipun sudah dijelaskan berulang kali, tetapi masyarakat tetap ingin bertanya langsung kepada ahli atau orang yang memahami polusi udara.
“Jadi itulah partisipasi saya sebagai warga, dan kebetulan saya sebagai dokter saya usulkan seperti itu, kita duduk sama-sama untuk mencari solusi,” kata dia.
Ia juga berpesan agar masyarakat bijaksana menggunakan kendaraan pribadi, tidak merokok dan tidak membakar sampah untuk mengurangi pencemaran udara.