Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bersama semua pemangku kepentingan menyiapkan pasukan dan peralatan untuk menghadapi bencana kebakaran hutan- lahan (karhutla) serta kekeringan di daerah ini.
"Kita semua diharapkan selalu siap dalam menghadapi kemungkinan bencana karhutla dan kekeringan di daerah ini, baik pasukan maupun peralatan," kata Wakil Bupati Mukomuko Wasri di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu pada acara apel gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan penanggulangan bencana karhutla dan kekeringan di daerah ini.
Pihaknya berharap melalui kegiatan apel dan sejenisnya secara berkala, semua pihak dapat lebih siap, siaga dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.
"Serta kita dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman sehingga pada akhirnya akan meminimalisir terjadinya korban," ujarnya.
Ia mengatakan, melihat keadaan wilayah Kabupaten Mukomuko mempunyai potensi bencana yang cukup tinggi, dimana salah satu bencana yang pernah terjadi dan berdampak terhadap kerusakan fisik dan korban jiwa adalah gempa bumi yang terjadi pada 12 September 2007 dengan kekuatan 7,9 SR.
Selain ancaman bencana gempa bumi dan tsunami, katanya, hampir di semua wilayah Kabupaten Mukomuko mempunyai potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, kekeringan, gelombang ekstrim dan abrasi.
Untuk itu, katanya, bencana alam yang sewaktu-waktu mengancam masyarakat juga membutuhkan upaya penanggulangan bencana yang lebih serius dan optimal.
Sehubungan dengan perubahan pola iklim yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, khususnya Kabupaten Mukomuko, katanya, maka dipandang perlu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan akan terjadi seperti meningkatnya risiko karhutla serta masalah kekeringan.
Selain itu, katanya, kegiatan ini sesuai dengan surat Gubernur Bengkulu tanggal 7 Juni 2023 tentang antisipasi karhutla di wilayah Provinsi Bengkulu, dalam upaya antisipasi pencegahan serta penaggulangan kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca
Diharapkan kepada seluruh pihak terkait agar bersinergi saling membantu guna mempersiapkan segala kelengkapan sarana dan prasarana serta dokumen operasional guna antisipasi peningkatan potensi karhutla dan kebakaran, demikian Wasri.