Bengkulu (Antara) - Meski hujan mulai mengguyur Kabupaten Bengkulu tengah pada awal pekan ini, namun ternyata masih belum mampu melepaskan warga dari kekeringan akibat kemarau panjang.
"Memang pada Minggu dan Senin lalu, hujan, kami sempat menampung air hujan untuk keperluan minum dan mencuci piring, tetapi sumur masih tetap kering, dan hujan ternyata hanya dua hari itu, dari Selasa tidak ada lagi hujan sampai sekarang," kata salah seorang warga Kabupaten Bengkulu Tengah, Ny Suyati di Bengkulu, Kamis.
Sumur warga di sekitar tempat tinggal Ny Suyati di Kecamatan Pondok Kelapa, mengalami kekeringan, setiap hari, air yang bisa dikuras dari sumur hanya satu atau dua ember.
"Itu juga kotor, karena bercampur tanah, air tersebut cukup untuk minum dan memasak, kalau untuk mencuci, kami terpaksa harus membatasi penggunaan air," kata dia.
Bencana kekeringan dirasakan warga setempat sudah berlangsung sebulan terakhir, instalasi pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pun tidak menjangkau daerah tersebut.
"Di sini (kontur) wilayahnya daerah rawa, namun saat ini, bahkan rawa saja kering, bisa dijadikan jalan, kami berharap musim kemarau segera berakhir, kalau PDAM lokasinya jauh, tidak mungkin bisa sampai sini," katanya.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, sejumlah pengusaha kecil seperti usaha cucian kendaraan dan jasa pencucian pakaian terpaksa harus berhenti beroperasi.
"Kami tidak bisa prediksi harus tutup sampai kapan, karena jenis usaha ini membutuhkan air, seperti usaha saya, yakni 'laundry'," kata Tn Ikrar.
Dirinya pun terpaksa harus "merumahkan" sejumlah karyawan, sampai perusahaan jasa miliknya kembali bisa beroperasi secara normal.
"Ada sekitar tiga orang karyawan, saya sudah jelaskan, bahwa kita harus tutup dulu sampai ada ketersediaan air, ini sudah satu minggu lebih tidak beroperasi," ujarnya. ***4***