Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu, Eddyson menyebutkan kenaikan target PAD tersebut karena banyaknya perumahan baru dan banyaknya piutang.
"Untuk realisasi PAD pada 2023 sebesar Rp12,7 miliar, meskipun demikian pada 2024 target kita naik menjadi Rp46 miliar, alasan kenaikan tersebut karena banyak tumbuh perumahan dan banyak piutang sehingga pada 2024 dan pihaknya akan menagih hal tersebut," kata Eddyson di Kantor Wali Kota Bengkulu, Selasa.
Sebab, pihaknya mencatat total piutang di Kota Bengkulu terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai Rp80 miliar.
Eddyson menjelaskan untuk meningkatkan realisasi PAD di Kota Bengkulu, pihaknya menyiagakan sejumlah pegawai tidak tetap (PTT) agar masyarakat dapat melakukan pembayaran pajak di kantor camat terdekat.
Kemudian, Bapenda Kota Bengkulu juga akan menghilangkan denda 2 persen bagi masyarakat atau wajib pajak saat melakukan pembayaran PBB.
"Kami juga berencana menghapus denda 2 persen untuk masyarakat yang ingin membayar pajak dan cukup membayar pokoknya saja," terang dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi menyebutkan bahwa PBB menjadi salah satu PAD di wilayah tersebut yang menyumbang pendapatan Kota Bengkulu yang digunakan untuk membiayai program-program pemerintah kota.
"Tahun lalu target PBB kita itu baru tercapai 60 persen atau hanya sekitar Rp12 miliar. Ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi-potensi PBB ini yang belum kita sentuh dan masih ada yang belum membayar PBB nya tepat waktu dan PBB ini adalah wajib. Apalagi target 2024 naik dua kali lipat. Maka ini adalah suatu tantangan yang harus kita laksanakan," sebut dia.