Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini pada tahun 2023 mencapai 126 kasus, atau meningkat drastis dibandingkan tahun 2022 sebanyak 35 kasus.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Sabtu, mengatakan peningkatan kasus DBD yang paling tinggi terjadi di bulan Desember 2023 karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
"Kami menghitung kasus DBD tahun 2023 meningkat lebih dari sebesar 300 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, dari sebanyak 126 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini tahun 2023, sebanyak lima orang warga yang terjangkit penyakit tersebut meninggal dunia.
Lima penderita DBD yang meninggal dunia yang terdiri atas tiga orang laki-laki dan dua perempuan setelah sebelumnya menjalani perawatan di fasilitas kesehatan di daerah ini.
Ia menjelaskan, lima penderita DBD yang meninggal dunia tersebut, yakni satu keluarga di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto dan warga di wilayah Kelurahan Koto Jaya.
Ia menjelaskan, lima penderita DBD yang meninggal dunia tersebut, yakni satu keluarga di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto dan warga di wilayah Kelurahan Koto Jaya.
Dari kejadian tersebut, katanya, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko melakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah tersebut.
Kemudian petugas juga melakukan Penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang meninggal dunia, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD.
Karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab warga tersebut terjangkit DBD seperti lingkungan yang tidak bersih, ujarnya.
Kemudian, katanya, Dinas Kesehatan juga meminta semua desa menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayahnya guna mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Ia menjelaskan PSN tersebut meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya.