Mukomuko (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membatah pemasangan ratusan rambu penunjuk arah menuju jalur evakuasi tsunami di daerah itu terkait dengan upaya untuk antisipasi keberadaan gunung berapi bawah laut yang diduga mulai aktif.
"Pemasangan rambu peringatan tidak ada kaitannya dengan gunung api. Itu murni program Badan Nasional Penanggulangan Bencana," kata Supervisor Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Hitatun A Razak, di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, program pemasangan rambu penunjuk arah menuju jalur evakuasi atau tempat berkumpul warga masyarakat setempat saat terjadi bencana alam tsunami di daerah sudah ada setahun yang lalu.
Kebetulan saja, katanya, pemasangan rambu penunjuk arah menuju jalur evakuasi tsunami di daerah itu bertepatan saat mencuatnya informasi mengenai keberadaan gunung berapi bawah laut yang aktif.
Sehingga, katanya, dengan waktu yang secara bersamaan itu justru membuat warga semakin cemas dan menjadi resah.
"Kami di BPBD sering mendapat telepon dari warga yang menanyakan soal itu," ujarnya.
Ia mengimbau, warga tidak perlu resah dengan keberadaan gunung berapi tersebut. Karena gunung tersebut sudah ada sejak lama di bawah laut di daerah itu. Warga setempat cukup waspada terhadap segala kemungkinan bencana alam yang melanda daerah itu.
Ia mengatakan, gunung api bawah laut tidak hanya dibawah laut di daerah itu tetapi banyak di Indonesia bagian timur dan aktif tetapi tidak berbahaya.
Lebih lanjutnya, ia mengatakan, untuk lebih jelas mengenai keberadaan gunung berapi bawah laut itu dapat ditanyakan langsung ke Pusat Data Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.***4***