Menjaga hutan demi lestarinya sumber mata air di Bengkulu
Rabu, 15 Mei 2024 11:58 WIB 4057
Anak muda lebih kreatif memanfaatkan hutan. Contohnya, membuat kawasan wisata, ekowisata. Kondisi hutan tetap terjaga, tidak ada perusakan namun menghasilkan nilai tambah dan nilai ekonomi.
Penguatan peran perempuan dan anak muda diharapkan akan mencegah kerusakan lebih luas lagi wilayah hutan Bengkulu. Bahkan, keterlibatan perempuan dan anak muda diharapkan dapat mengembalikan luas hutan Bengkulu seperti sediakala yakni seluas 46 persen dari total wilayah Bengkulu. Luas wilayah Provinsi Bengkulu sekitar 1.991.933 hektare.
Kemudian, Pemprov Bengkulu bersama lembaga peduli lingkungan juga mengembangkan program pohon asuh dan adopsi hutan. Program ini mendorong keterlibatan aktif warga, dalam "mengasuh" menjaga pohon yang telah mereka tanam dari tindak perusakan dan pembalakan.
Baca juga: Bengkulu tata wisata Danau Dendam Tak Sudah seperti TMII
Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI WARSI) misalnya, menyatakan bahwa saat ini Bengkulu sudah memiliki 1.055 hektare luas wilayah yang dikembangkan sebagai program pohon asuh dan adopsi hutan.
Dengan menjaga luas tutupan hutan Bengkulu, diharapkan dapat menjadi langkah optimal mencegah krisis iklim dan juga menjaga cadangan air serta menahan laju air yang ada di perbukitan, hulu sungai agar tidak mengalir begitu cepat ke muara.
Pelestarian hutan bertujuan untuk memastikan air permukaan terserap dengan baik dan menjadi air tanah dangkal sebagai sumber air warga.
Sementara itu, organisasi kemasyarakatan Kanopi Hijau Indonesia menitikberatkan sejumlah hal yang terpenting dalam memastikan kecukupan pemenuhan air bersih untuk saat ini dan masa depan.
Pertama, mengembalikan dan menjaga luas hutan Bengkulu menjadi penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan mencegah krisis iklim. Kekacauan terhadap iklim diyakini juga akan merusak sumber air. Air tidak dapat diserap dengan baik menjadi air tanah dangkal, karena kekacauan iklim dan kerusakan hutan.
Kedua, menjaga sumber-sumber air agar aman dari pencemaran. Penambangan batu bara di Bengkulu diharapkan tidak sampai menimbulkan pencemaran air.
Pembuangan material sisa tambang diharapkan tidak mencemari sungai, atau menyebabkan air keruh dan asam, maupun menyebabkan pengendapan dan pendangkalan di sungai.
Sisa tambang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia jika air yang terkontaminasi bahan tersebut dikonsumsi. Oleh karena itu, penyebab polusi atau pencemaran terhadap air permukaan seperti sungai, harus ditindak.
Topografi Bengkulu
Kanopi Hijau Indonesia memaparkan, topografi Provinsi Bengkulu pada umumnya memiliki permukaan bergelombang dan berbukit.