Menjaga hutan demi lestarinya sumber mata air di Bengkulu
Rabu, 15 Mei 2024 11:58 WIB 4053
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengantisipasi kenaikan kebutuhan air bersih yang sejalan dengan perkembangan pembangunan di Bengkulu dengan membangun bendungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema, di Kabupaten Bengkulu Tengah.
SPAM Regional ditujukan untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depan dengan pelayanan air bersih yang semakin baik.
SPAM Kobema telah didesain dan dibangun dengan kapasitas 400 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, hingga Kabupaten Seluma.
Kementerian PUPR melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 27 kilometer (km) hingga ke Kota Bengkulu.
Pengamat kebijakan publik dan ekonomi Dr Anzori Tawakal menilai upaya Pemerintah Pusat bersama daerah mewujudkan SPAM Kobema tersebut merupakan langkah tepat untuk saat ini guna memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Ketersediaan air bersih termasuk dalam kategori kebutuhan vital untuk konsumsi dan sanitasi masyarakat. Air menjadi salah satu variabel yang bisa menyebabkan masyarakat menjadi miskin.
Baca juga: DLHK Bengkulu: Kualitas air, PH, dan suhu di Danau Dendam normal
Baca juga: Pembangunan jalan layang destinasi Danau Dendam dua kali lebih cepat
Semakin sulit mendapatkan air bersih maka masyarakat juga semakin sulit mempertahankan hidup sehat, sementara kesehatan merupakan faktor penting memastikan masyarakat hidup sejahtera.
Di sinilah peran SPAM Kobema, yakni memastikan kebutuhan air bersih warga dimana saat ini kondisi sejumlah air sungai yang tercemar sementara kondisi air tanah juga tidak terlalu baik, gangguan alam pun juga mengganggu daerah termasuk sumber daya air.
Keberadaan SPAM Kobema diharapkan dapat menjaga pasokan serta menyalurkan air bersih yang bahkan standarnya bisa layak minum. Penyediaannya diharapkan berbiaya serendah-rendahnya untuk tidak membebani warga dengan tagihan air bulanan.
"Saya rasa pertemuan World Water Forum 2024 di Bali pada pertengahan Mei 2024 ini bisa memunculkan solusi-solusi permasalahan air dunia, konservasi air, termasuk tentang teknologi pengolahan air yang efektif dan efisien, yang juga nanti teknologi itu bisa diterapkan di SPAM Kobema, sehingga masyarakat mendapatkan air bersih dengan biaya rendah, ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Anzori.
Keberadaan SPAM Kobema diharapkan dapat menjaga pasokan serta menyalurkan air bersih yang bahkan standarnya bisa layak minum. Penyediaannya diharapkan berbiaya serendah-rendahnya untuk tidak membebani warga dengan tagihan air bulanan.
"Saya rasa pertemuan World Water Forum 2024 di Bali pada pertengahan Mei 2024 ini bisa memunculkan solusi-solusi permasalahan air dunia, konservasi air, termasuk tentang teknologi pengolahan air yang efektif dan efisien, yang juga nanti teknologi itu bisa diterapkan di SPAM Kobema, sehingga masyarakat mendapatkan air bersih dengan biaya rendah, ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Anzori.