"Untuk wilayah Bengkulu Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.550 per liter," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan lewat pesan elektronik di Bengkulu, Minggu.
Sebelumnya sejak Agustus 2024, harga BBM jenis Pertamax berada pada Rp14.300 per liter dengan hitungan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor yang berlaku, sebesar 10 persen.
"Untuk di wilayah Bengkulu, Pertamax Turbo (RON 98) juga terdapat penyesuaian harga menjadi Rp15.100. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.700 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp15.200 per liternya. Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 10 persen," kata dia.
Tidak hanya turun harga, Pertamina Patra Niaga menurut dia, juga memberikan banyak promo dan loyalitas program di aplikasi MyPertamina.
"Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia," ucapnya.
Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian berkala untuk harga BBM non-subsidi. Pada, September 2024 ini harga Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan bahwa harga BBM non-subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. September ini, semua harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penurunan harga" ujar Heppy.