Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Kamis, menyebutkan bahwa target capaian vaksinasi polio berdasarkan hasil riil di lapangan yaitu 29 ribu anak, sesuai data anak yang ada di seluruh Puskesmas.
Sementara target yang ditentukan Kementerian Kesehatan yaitu 56.000 anak atau jumlahnya itu menurut Joni terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan data riil yang hanya 29.000 anak.
Sementara target yang ditentukan Kementerian Kesehatan yaitu 56.000 anak atau jumlahnya itu menurut Joni terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan data riil yang hanya 29.000 anak.
"Jika pada data riil, untuk tahap pertama mencapai 110 persen dan tahap kedua 100 persen dan melebihi dari yang telah ditetapkan setelah dilakukan evaluasi," ujar dia.
Namun jika dibandingkan dengan target yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) capaian vaksinasi polio pada tahap pertama yaitu 52 persen dan tahap kedua 48 persen dari target yang ditentukan yaitu 56 ribu anak.
"Target sasaran untuk di Kota Bengkulu terlalu tinggi, tapi saya rasa itu data prediksi balita di Bengkulu 56 ribu bukan data real dan data yang ada di Puskesmas yaitu 29 ribu anak," jelasnya.
Terang Joni, saat ini anggota Puskesmas yang ada di Kota Bengkulu terus melakukan evaluasi secara menyeluruh guna memastikan capaian vaksinasi polio terhadap anak sesuai dengan kondisi lapangan.
Sementara itu, terkait ketersediaan vaksin polio di Kota Bengkulu hingga saat ini masih tersedia dan jika terjadi kekosongan, maka pihaknya mengusulkan penambahan vaksin.
"Untuk stok vaksin polio masih tersedia, untuk itu pihaknya terus melakukan vaksinasi terhadap anak-anak yang ada di Kota Bengkulu," sebut dia.
Kemudian, lanjut Joni, untuk kasus polio yang menyerang anak-anak hingga saat ini belum ditemukan anak yang terinfeksi virus tersebut.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan serta melakukan sosialisasi agar tidak ada anak-anak di wilayah tersebut yang terjangkit wabah penyakit polio.