Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menyebutkan pelayanan pada Puskesmas Kampung Bali di wilayah itu akan dibuka untuk umum usai pembangunan selesai.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Jumat, menerangkan saat ini pihaknya mempersiapkan berbagai hal untuk memastikan proyek ini dapat selesai tepat waktu, salah satunya menunggu proses evaluasi perencanaan dan mempersiapkan lelang agar pembangunan bisa segera dimulai.
"Setelah pembangunan selesai, Puskesmas Kampung Bali akan segera dipindahkan ke lokasi baru dan siap digunakan oleh masyarakat, dan diharapkan fasilitas kesehatan ini dapat mulai beroperasi pada pertengahan atau akhir 2025," ujar dia.
Pembangunan puskesmas tersebut, kata dia, diperkirakan akan selesai dalam waktu tiga hingga empat bulan, dengan target maksimal enam bulan.
Pembangunan Puskesmas Kampung Bali mangkrak selama tiga tahun terakhir sehingga pada tahun ini (2025) akan dimulai pembangunannya.
Untuk menyelesaikan proses pembangunan Puskesmas Kampung Bali, Pemkot Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Joni menjelaskan pengerjaan Puskesmas Kampung Bali tersebut terhenti karena waktu pembangunan yang tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan dan pengerjaan bangunan fisiknya telah mencapai 65 persen.
Untuk pembayaran dalam pengerjaan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau Puskesmas Kampung Bali tersebut hanya dibayarkan di bawah progres pembangunan atau 60 persen karena pengerjaan fisik yang mencapai 65 persen.
Diketahui, Puskesmas Kampung Bali merupakan aset Dinkes Kota Bengkulu yang berada tepat di perbatasan Kelurahan Bajak dan Kelurahan Tengah Padang, yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2021 dengan anggaran Rp5,75 miliar.
Bangunan puskesmas tersebut dulunya merupakan Kantor Lurah Tengah Padang yang tidak dimanfaatkan dan untuk pembangunan Puskesmas Tengah Padang dikerjakan selama 135 hari yang dimulai pada 21 Agustus 2021 dan seharusnya selesai pada 14 Desember 2021, namun pembangunan tidak selesai hingga akhirnya dilakukan pemutusan kontrak.