6,5 abad lalu, Raja Galuh sudah melarang judi
Rabu, 9 Oktober 2024 11:05 WIB 2098
Peringatan raja yang disampaikan melalui prasasti itu tentunya tidak hanya berlaku pada kondisi masyarakat di masa itu. Pesan moral raja itu akan terus abadi dan relevan untuk diterapkan di tengah kondisi masyarakat saat ini yang dihadapkan dengan maraknya judi online.
Seperti dikisahkan pegiat sejarah Ciamis juga pemandu wisata sejarah Astana Gede Kawali, Seno Agus Rulianto, bahwa Prabu Niskala Wastu Kancana merupakan raja keempat dari tujuh raja yang berhasil membawa kemakmuran rakyat di kerajaan ini setelah kondisinya tidak stabil akibat ayahnya, Prabu Maharaja Linggabuana, gugur dalam Perang Bubat tahun 1357.
Saat Prabu Niskala Wastu Kancana diangkat menjadi Raja Galuh pada 1371 itu telah membawa Kerajaan Galuh dalam masa zaman keemasan, kemakmuran, dan ketenteraman karena berhasil menata sistem kerajaannya yang tertulis dalam Prasasti I yang juga tersimpan di Astana Gede Kawali.
Tidak hanya itu, Prasasti II menyampaikan tentang karakteristik orang Sunda, kemudian Prasasti III dan Prasasti IV membahas tentang peristiwa Perang Bubat, dan membahas kepahlawanan, Prasasti V menyampaikan tentang perhitungan kalender maupun simbol.
Selanjutnya yang terakhir ditemukan Prasasti VI yang beda dari pada prasasti sebelumnya. Prasasti yang menyampaikan larangan perjudian kepada rakyatnya itu tidak ada pada prasasti di tempat lain, hanya ada dalam peninggalan Raja Galuh di Astana Gede Kawali.
"Yang ada di Astana Gede ada enam prasasti, semua prasasti itu dibuat Prabu Wastu Kancana sebagai bukti keberhasilannya, dan banyak prasasti yang ditemukan, dan prasasti ini (keenam) justru berbeda, membahas tentang perjudian," kata Seno.
Prabu Niskali Wastu Kancana tentuya tidak asal menuliskan pesan tentang larangan judi bagi rakyatnya itu. Pesan itu tidak sembarangan ditulis, pasti berdasarkan hasil pemikiran dengan ilmu pengetahuan dan kondisi masyarakat di zaman itu.
Persoalan judi pada waktu itu menjadi perhatian raja agar rakyatnya selamat dan tidak sengsara akibat judi sehingga raja pun menyiapkan hukuman bagi yang melanggarnya.
Kerajaan dipertaruhkan
Seno mengisahkan, hasil kajian kenapa Prabu Niskala Wastu Kancana melarang judi kepada rakyatnya karena Kerajaan Galuh memiliki peristiwa merugikan yang terjadi pada leluhurnya, yakni judi sabung ayam pada peristiwa Ciung Wanara.