Mukomuko (ANTARA) -
"Tahun 2025 ada kegiatan pelatihan bagi pelaku ekraf, atau sama dengan tahun 2024, tetapi sub sektor berbeda, dan masih kami cari sub sektornya," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mukomuko Yulia Reni di Mukomuko, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga tahun ini telah mengadakan acara Workshop Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif Sub-sektor Kriya.
Sebanyak 36 orang pelaku ekraf yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini yang mengikuti acara Workshop Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif Sub-sektor Kriya.
Ia mengatakan, pelatihan tahun ini untuk sub sektor kerajinan, dan pelaku ekraf dilatih cara membuat kerajinan tangan dari kulit lokan atau kerang air tawar untuk mengurangi limbah lokan tersebut.
Tahun depan, kata dia, pihaknya mengadakan pelatihan untuk sub sektor ekraf lainnya karena terdapat 17 sub sektor ekraf meliputi pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk.
Kemudian, kata dia, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Ia berharap, setelah pelaku ekraf mengikuti pelatihan ini, mereka tetap melakukan aktivitas usahanya dan mengembangkannya lagi.
Diakuinya, usaha ekraf di daerah ini belum begitu berkembang akibat salah satunya imbas COVID-19 dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Dikatakannya, kalau mereka tidak ada penghasilan dan melakukan kegiatan maka otomatis dapat menghilangkan sub sektor ekraf, untuk itu pemerintah berharap sub sektor ekraf ini tidak hilang.