Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengatasi perlawanan sengit dari pasangan Korea Selatan Jin Yong/Seo Seung Jae 21-14, 21-19 pada laga 32 besar Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan Jakarta, Rabu.
“Alhamdulillah di babak pertama ini dilancarkan dan diberikan kemenangan. Tadi permainan berlangsung cukup sengit dan seru, kami berusaha fokus di setiap poinnya,” kata Fikri saat ditemui usai pertandingan.
Pada awal gim pertama berlangsung ketat, akan tetapi pasangan Indonesia mampu memegang kontrol permainan dengan baik setelah interval.
Variasi serangan dan pertahanan yang solid menjadi kunci dari dominasi Fikri/Daniel pada gim pertama, sehingga berhasil menang melalui skor yang cukup jauh 21-14.
Gim kedua berjalan lebih ketat, dengan kedua pasangan sama-sama saling berebut poin dan kedudukan seringkali berimbang.
Dukungan menggema dari pendukung tuan rumah yang memadati Istora Senayan turut menjadi amunisi bagi Fikri/Daniel untuk segera mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Namun, tak dipungkiri bahwa situasi intens ini menjadi momen krusial bagi Fikri/Daniel untuk mengurangi kesalahan sendiri dan meraih poin.
Kedudukan pun menjadi berbalik unggul bagi Jin/Seo dengan skor 19-17. Fikri/Daniel pun mencoba bermain lebih sabar dan kedudukan menjadi berimbang 19-19.
Setelah meraih matchpoint 20-19, Fikri/Daniel langsung menuntaskan dengan kemenangan 21-19.
“Tadi di gim kedua kami sempat saling kejar-kejaran (poin), kami coba tingkatkan fokusnya, dan dengan dukungan penonton kami semakin termotivasi untuk memenangkan pertandingan ini. Tidak mudah (untuk menang), tapi kami fokus satu demi satu poinnya,” kata Daniel.
Mengenai target mereka di turnamen BWF Super 500 ini, ganda putra peringkat 31 dunia itu bersemangat untuk meraih gelar juara.
“Untuk target, pastinya kami ingin juara, apalagi tahun lalu Daniel juga menang di sini (bersama Leo Rolly Carnando). Saya juga ingin, termotivasi untuk menjadi juara juga. Tapi step by step saja, untuk besok kami akan berikan yang terbaik lagi,” kata Fikri.
“Pastinya kami ingin meraih gelar, itu jadi motivasi kami, tapi kami tidak ingin itu menjadi beban. Harus dijadikan motivasi untuk meraih gelar itu,” ujar Daniel menambahkan.