Mukomuko (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Abdiyanto meminta partisipasi warga dalam mendukung pembangunan di daerah ini dengan merelakan tanaman yang mengganggu jaringan listrik dipotong oleh petugas PLN daerah itu.
"Fokus PLN kini menjaga jaringan dari gangguan tanaman tumbuh warga, dan mereka meminta pemda menyampaikan kepada warga untuk merelakan tanaman yang tumbuh di bawah jaringan PLN direlakan," kata Sekda Mukomuko Abdiyanto di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan hal itu usai menerima kunjungan atau silahturahmi manajemen PLN Kabupaten Mukomuko yang baru, dan dalam kesempatan itu mereka memohon adanya kerja sama dan bersinergi dengan pemerintah daerah setempat.
Kemudian, termasuk juga disampaikan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan tahun ini dan kesiapan PLN dalam pelayanan kelistrikan selama bulan puasa tersebut.
Untuk itu, katanya, fokus PLN kini menjaga jaringan dari gangguan tanaman dan tugas pemda membantu menyampaikan kepada masyarakat agar merelakan tanaman tumbuh yang mengganggu jaringan listrik.
Menurutnya, karena selama tanaman tumbuh mengganggu jaringan listrik, maka yang terjadi kondisi listrik di daerah ini sulit stabil dan selalu terjadi gangguan hingga pemadaman listrik.
Dia mengatakan, tidak hanya tanaman yang mengganggu jaringan listrik termasuk juga hewan seperti monyet dan tupai karena jaringan listrik berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit.
Untuk itu, katanya, pihak PLN saat ini terus menerus melakukan berbagai cara dan upaya untuk membersihkan tanaman tumbuh yang mengganggu jaringan listrik agar pelayanan mereka pada bulan puasa menjadi baik.
Dia berharap, sebelum bulan puasa tidak ada lagi tanaman yang mengganggu jaringan listrik agar pelayanan terus membaik kepada pelanggannya.
Sementara itu, warga Desa Ujung Padang Warni mengeluhkan pemadaman listrik selama lebih dari delapan jam, atau tidak sesuai dengan jadwal pemadaman dari PLN hanya enam jam.
"Seharusnya PLN konsisten dalam membuat jadwal. Kalau pemadaman enam jam, maka harus enam jam, jangan ditambah," ujarnya.*