Mukomuko (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta masyarakat dan pelaku usaha di daerah ini untuk melaporkan semua bentuk aksi premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) menjelang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
"Kami membuka layanan pengaduan bagi masyarakat dan pelaku usaha yang merasa resah terhadap aksi premanisme berkedok ormas yang meminta sumbangan untuk kegiatan sosial menjelang Hari Raya Idulfitri," kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan sasaran utama dari aksi tersebut biasanya adalah pelaku usaha, perusahaan, dan organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak di daerah ini untuk bersama-sama menolak aksi premanisme berkedok ormas menjelang Lebaran Idulfitri, termasuk saat peringatan hari besar lainnya di daerah tersebut.
"Kami menginginkan suasana di daerah ini tetap aman dan kondusif ketika mendekati Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah," ujarnya.
Ia menambahkan institusinya hampir setiap tahun melaksanakan berbagai kegiatan untuk memberikan rasa aman bagi warga Mukomuko menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Ia juga menegaskan pihaknya akan menindak tegas segala bentuk pemerasan dan intimidasi yang dapat mengganggu ketertiban serta iklim investasi di Mukomuko.
"Menjelang Hari Raya Idulfitri, biasanya ada oknum yang meminta sumbangan secara tidak wajar dengan dalih kegiatan sosial atau kepentingan ormas, baik melalui proposal maupun secara lisan," katanya.
Ia menilai permintaan sumbangan, baik untuk kegiatan sosial maupun kegiatan lain menjelang peringatan hari besar keagamaan, merupakan bentuk pemaksaan yang berpotensi merugikan dunia usaha dan pemerintah daerah.
Lebih lanjut, ia mengimbau seluruh pelaku usaha di Mukomuko untuk tidak takut melaporkan jika ada oknum yang mengatasnamakan ormas melakukan pemerasan atau pungutan liar, terutama menjelang Lebaran Idul Fitri.