Kendari (ANTARA) - Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran yang menyebabkan empat anak terbakar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Hari ini Labfor Mabes Polri sudah datang dan melakukan olah TKP secara forensik untuk olah TKP dilakukan selama 2 jam. Adapun hasilnya nanti kami sampaikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari AKP Nirwan Fakaubun di Kendari, Sabtu.
Selain melibatkan Labfor Mabes Polri, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, mulai saksi di sekitar TKP, yang melihat sebelum terjadinya peristiwa kebakaran, hingga setelah peristiwa itu terjadi.
Untuk pemeriksaan terhadap ibu korban kebakaran itu, polisi masih belum melakukan pemeriksaan karena kondisinya yang masih trauma dan sedang merawat satu anaknya yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari.
AKP Nirwan Fakaubun mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menjadikan petunjuk dari pengakuan satu anak korban kebakaran yang selamat.
Akan tetapi, pengakuan anak tersebut yang viral di berbagai media sosial tidak bisa dijadikan alat bukti.

"Kami jadikan sebagai petunjuk. Namun, untuk sebagai keterangan resmi bukti di pengadilan, belum bisa secara aturan. Akan tetapi, kami masukan sebagai petunjuk saja," ungkap AKP Nirwan Fakaubun.
Kasatreskrim menjelaskan kronologis peristiwa kebakaran yang membakar empat orang anak yang mengakibatkan tiga di antaranya meninggal dunia itu bermula saat ibu korban inisial SA sedang pergi bersama dengan teman prianya inisial A untuk mengurus berkas di dukcapil, pada pukul 11.30 Wita.
Usai mengurus, mereka kemudian pergi mengisi bahan bakar dan langsung membeli makanan di salah satu restoran Kota Kendari.
Pada saat pulang ke rumah sekitar pukul 14.15 Wita, mereka melihat kobaran api sudah tinggi melalap rumah SA yang di dalamnya ada empat orang anaknya yang masih berusia di bawah 5 tahun.
"Sampai di rumahnya, ibu korban ini melihat di lorong sini api sudah berkobar di atas rumahnya. Di situlah mereka berdua melakukan tindakan pertolongan pada anak-anaknya," kata AKP Nirwan Fakaubun.
Saat itu, teman pria ibu korban langsung mendobrak kaca kamar depan rumah itu yang berisikan empat orang anak korban dan berhasil menyelamatkan dua orang, sedangkan dua orang lainnya tidak bisa diselamatkan. Keduanya ditemukan telah meninggal dunia usai api berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran.
Diketahui bahwa dua orang anak korban dinyatakan meninggal dunia di tempat, sedangkan satu lagi anak korban meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di RS Hermina.