Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melakukan penjaringan siswa berprestasi di bidang seni, olahraga, dan sains untuk menyiapkan bibit atlet, seniman, dan sains potensial yang berprestasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Epi Mardiani dalam laporannya di Mukomuko, Rabu, mengatakan, tahun kemarin Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) diikuti siswa SD dan SMP di Kecamatan Kota Mukomuko.
"Sekarang dari kecamatan lain di daerah ini dan jenis perlombaannya juga banyak untuk siswa SD dan SMP. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga titik, yakni Kantor Bapelitbanda Mukomuko, SMP Negeri 3 Mukomuko, dan gedung PGRI Mukomuko," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko mengatakan hal itu saat pembukaan kegiatan minat bakat dan prestasi tingkat Kabupaten Mukomuko tahun 2025 meliputi O2SN, FLS2N, OSN di daerah ini.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Mukomuko Rahmadi AB, Asisten III Bustari Maller, Asisten II Agus Sumarman, Staf Ahli Bupati Mukomuko Ansari dan Bhaktiar Sopian, para juri, dan ratusan siswa SD dan SMP di daerah ini.
Epi menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 204 orang siswa SD dan SMP yang tersebar di sejumlah wilayah.
Ada delapan Jenis perlombaan untuk siswa SMP Mukomuko, yakni ansambel campuran, kreatifitas musik, ilustrasi, menyanyi solo, mendongeng, menulis cerita, pantonim dan tari kreasi.
Ada tujuh jenis perlombaan untuk siswa SD Mukomuko, gambar ekspresi, kriya, mendongeng, menulis cerita, menyanyi solo, pantonim, dan tari.
Hadiah untuk siswa SMP dan SD terbaik pertama lomba tari uang tunai sebesar Rp5 juta, juara kedua Rp4,5 juta, ketiga Rp4 juta, dan keempat Rp3,5 juta, hadiah tujuh cabang lainnya untuk terbaik satu Rp1 juta, kedua Rp750 ribu, dan ketiga Rp500 ribu.
Wakil Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Rahmadi AB saat membuka kegiatan ini mengatakan bahwa kegiatan ini memberi motivasi dan wawasan kepada anak dalam menjalankan program O2SN, FLS2N, OSN.
Dalam kegiatan ini, katanya, jangan senang dengan hadiah yang ada sekarang ini, tetapi dalam olimpiade ini dunia yang dituju, untuk itu jangan hanya mengejar juara di tingkat kabupaten saja, tetapi tujuannya nasional.
Kegiatan ini rutinitas, setiap tahun diadakan, kalau tahun kemarin jumlah pesertanya sedikit, untuk selanjutnya ditingkatkan, jadikan kegiatan ini rutinitas siswa sekolah.
Selanjutnya, untuk siswa yang juara, bekali mereka dengan pengetahuan dan pemahaman untuk mengikuti kegiatan ini ke tingkat nasional.
